JAKARTA, (manadotoday.co.id)—Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia/Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (DPD/MPR-RI) Daerah Pemilihan Sulawesi Utara Ir Stefanus BAN Liow MAP (SBANL) mengungkapkan, untuk pembumian Pancasila sebagai dasar ideologi negara, kreaktifitas anak bangsa harus ditingkatkan.
Hal itu diungkapkan SBANL pada pengumuman pemenang lomba Selasa (1/6/2021) saat menjadi Juri Kehormatan Final Lomba Video Pendek dan Animasi yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan MPR-RI yang berlangsung 24 hingga 31 Mei 2021.
Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingari Hari Lahir Pancasila dengan tema ‘’Pembumian Nilai-Nilai Pancasila di Masyarakat’’.
Dalam hajatan tersebut, Sulawesi Utara belum ada utusan di final. ‘’ Jika tahun 2021 ini belum ada finalis dari Sulut, di waktu mendatang, putra-putri dari Sulut akan tampil di panggung nasional kreatif anak bangsa,’’ kata Stefa—sapaan akrabnya senator asal Sulawesi Utara ini.
Saat melakukan penilaian, Stfa mengaku harus menyaksikan dan menyimak sebaik-baiknya 11 video untuk mendapatkan penilaian substansial yang diharapkan, karena hasilnya akan digabungkan dengan juri lainnya.
Sejumlah kalangan masyarakat menilai, dipercayakannya Senator SBANL sebagai salah satu Juri Kehormatan Final Video Animasi merupakan suatu kepercayaan, kebanggaan dan prestasi tersendiri, apalagi penilaian secara substansial.
Tim Juri Kehormatan Final Video Animasi itu sendiri terdiri dari Prof Dr Hariyono MPd (BPIP), Dr Ani Purwati SH MHum (BPIP), Dr H Bambang Sadono SH MH (Direktur Inspirasi untuk Bangsa), Ir Stefanus BAN Liow MAP (MPR-RI) dan Moreno Soeprapto (MPR-RI).
Pengumuman pemenang diwarnai sambutan dari Ketua MPR-RI Bambang Soesatyo SE MBA, Kepala BPIP Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD dan Direktur Inspirasi untuk Bangsa Dr H Bambang Sadono SHMH.
Berdasarkan penilaian tim juri, keluar sebagai pemenang, masing-masing dengan judul video, Juara I ‘’Kita Indonesia Kita Pancasila’’ (Sudibyo Saputro, Ponorogo Jawa Timur), Juara II ‘’Pembumian Pancasila’’ (Okky Adhipta Purdirandiva, Banda Aceh, Aceh) dan Juara III ‘’Garuda’’ (Raja Muda Shohibul Khoir, Bandung, Jawa Barat). (ark)
