SBANL Dipercayakan Narasumber Webinar Empat Pilar MPR-RI FISIP Unsrat

SBANL, Empat Pilar MPR-RI, FISIP Unsrat
Senator Ir Stefanus BAN Liow MAP dan para dosen FISIP Unsrat

MANADO, (manadotoday.co.id)—Senator asal Sulawesi Utara Ir Stefanus BAN Liow MAP (SBANL) terus mensosialisasikan Empat Pilar MPR-RI. Kali ini dipercayakan sebagai narasumber di Webinar Urgensi Empat Pilar MPR-RI dan Pokok-pokok Haluan Negara (PPHN) Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang diselenggarakan Divisi Riset, Penalaran dan Keilmuan, Himpunan Mahasiswa Jurusan (Himaju) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado pekan lalu.

Kesediaan Senator SBANL menjadi narasumber dalam Webinar tersebut diapresiasi Kepala Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unsrat Dr Welly Karundeng.

‘’Kami bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Senator Stefa yang bisa meluangkan waktu dan memenuhi undangan menjadi narasumber dalam kegiatan yang diprakarsai mahasiswa Fisipol Unsrat,’’ kata Karundeng.

Bukan hanya mensosialisasikan Empat Pilar MPR-RI, dalam diksusi juga Stefa memaparkan gagasan-gagasan aktual dan faktual terkait Urgensi Empat Pilar dan PPHN.

Mahasiswa FISIP Unsrat peserta Webinar

Ketua Himaju Pemerintahan FISIP Unsrat Manado Minishia Lesawengan juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada SBANL yang di tengah kesibukannya dalam mengemban tugas-tugas di Jakarta masih menyempatkan diri memenuhi undangan berdiskusi sekitar 3,5 jam.

Dosen Ilmu Politik FISIP Unsrat Dr John Lengkong mengungkapkan, sebagai generasi terdepan pelaku pembangunan bangsa, mahasiswa harus terus disegarkan dengan 4 Pilar kebangsaan.

‘’Empat pilar kebangsaan wajib ditanamkan di pikiran para mahasiswa agar dalam kehiduan berbangsa dan bernegara mereka telah memiliki pedoman,’’ tukas Lengkong.

Webinar yang diikuti sekira 200 peserta tersebut, Senator SBANL  mengingatkan tentang nilai nilai luhur Pancasila dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

‘’Empat Pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR-RI,

NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara,’’ tandasnya.

Sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai terbentuknya NKRI lanjut Stefa, Bangsa Indonesia harus melalui berbagai persoalan dan tantangan terutama bagaimana bentuk ideal Negara Republik Indonesia. Melalaui perdebatan panjang, disepakatilah dasar negara, konstitusi, dan bentuk negara Indonesia.

‘’NKRI sudah final dan harga mati, karena rakyat Indonesia berdiri dari berbagai kebhinekaan,’’ tegasnya. PPHN tambahnya, sangat penting dan strategis untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional dan daerah.

‘’Suatu kehormatan, apresiasi dan terima kasih atas kepercayaan FISIP Unsrat, sehingga bisa berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa,’’ tukasnya. Ir Stefanus BAN Liow MAP juga diminta untuk menjalin kemitraan dalam upaya implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. (ark)