Pnt. Rio Dondokambey Ajak Pemuda GMIM Jadi Inspirator di Kalangan Generasi Muda

 Rio Dondokambey, Pemuda GMIM, Pemuda GMIM Bacerita, GMIM Schwarz Sentrum Langowan, Mantan Ketua Pemuda GMIM, Marhany Pua,
Pnt. Rio Dondokambey, Mantan Ketua Pemuda GMIM periode 1995-2000 dan 2000-2005 Ir. Marhany Pua, panitia kegiatan dan para peserta Pemuda GMIM Bacerita, yang digelar di GMIM Schwarz Sentrum Langowan, Kamis (3/2/2022). (foto:ist)

LANGOWAN, (manadotoday.co.id) – Pnt. Rio Dondokambey mengajak pemuda Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) menjadi inspirator di kalangan generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman yang serba digital saat ini.

“Keberadaan Pemuda GMIM harus mampu memberi solusi terhadap tantangan zaman beserta perkembangannya yang tahun ke tahun terus mengalami perubahan. Namun yang penting disini adalah tetap mengandalkan Tuhan,” ujar Pnt. Rio, ketika menjadi narasumber Pemuda GMIM Bacerita, yang digelar di GMIM Schwarz Sentrum Langowan, Kamis (3/2/2022).

Diketahui, kegiatan dengan menghadirkan narasumber Pnt. Rio Dondokambey dari kalangan milenial, dan Mantan Ketua Pemuda GMIM periode 1995-2000 dan 2000-2005 Ir. Marhany Pua, mengambil tema Generasi Muda Gereja dan Tantangan Menghadapi Zaman Era Society 5.0.

Pnt. Rio yang juga Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Utara (Sulut) ini mengatakan, generasi muda gereja harus punya keberanian untuk menjawab tantangan zaman khususnya di era 5.0.

Secara spesifik, dia mengungkapkan apa dan bagaimana implementasi konsep Society 5.0 yang telah dikembangkan di negara Jepang tahun 2019 lalu.

Pada kegiatan itu, Pnt. Rio menyampaikan beberapa hal penting sebagai motivasi bagi Pemuda GMIM, sehubungan dengan eksistensi generasi muda di zaman yang semakin digital.

“Society 5.0 punya perbedaan dengan era revolusi industri 4.0. Era revolusi industri 4.0 tenaga manusia digantikan oleh tenaga mesin atau robot, sehingga ada yang berpendapat hal itu merugikan. Namun era 5.0 merupakan suatu masa yang dapat memberikan pencerahan tentang pentingnya teknologi dalam kehidupan manusia,” ungkapnya.

Ditambahkannya, Pemuda GMIM kedepan memang harus dipersiapkan untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman yang saat ini identik dengan kemajuan teknologi.

Dalam hal ini, menurut Pnt Rio, Pemuda GMIM harus dipersiapkan untuk menjadi pribadi-pribadi yang dapat mengisi-posisi penting di pemerintahan, dunia kerja, politik bahkan pelayanan gereja.

“Kreativitas merupakan salah satu kunci yang harus dimiliki setiap Pemuda GMIM maupun generasi muda pada umunya. Setelah itu, berani mengambil langkah juga adalah bagian yang dapat melengkapi kreativitas setiap anggota Pemuda GMIM,” tuturnya.

Lebih lanjutnya, para Penatua Pemuda GMIM di semua tingkatan jemaat juga harus proaktif mencari informasi yang dapat disosialisasikan kepada segenap lapisan pemuda gereja.

“Pada akhirnya Pemuda GMIM kelak menjadi pribadi yang berani mengambil tantangan melalui kesempatan atau peluang yang tidak akan kembali jika sudah dilewatkan. Maka dari itu penting untuk menangkap peluang yang ada di berbagai bidang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ir. Marhany Pua narasumber lainnya menyampaikan gambaran umum era Sicety 5.0 yang masih akan didominasi oleh teknologi digital.

“Dalam konteks kegiatan Pemuda GMIM Bacerita, maka generasi muda harus menangkap peluang di era yang semakin digital ini. Dengan kata lain, Pemuda GMIM harus mempersiapkan diri dalam era Society 5.0,” ungkap Marhani Pua.

Untuk masuk dan menjadi bagian dari era kemajuan teknologi Society 5.0, ditekankan Marhany Pua maka dibutuhkan pemimpin visi melayani yang kuat dan mampu membawa generasi muda gereja ke arah yang lebih baik.

Adapun kegiatan Pemuda GMIM Bacerita tersebut dipandu oleh Donny Rumagit dan diikuti oleh utusan Pemuda GMIM dari wilayah Langowan Raya, Tompaso, Kawangkoan dan Kakas. (*/ton)