Pesan Natal Wali Kota G.S Vicky Lumentut

Pesan Natal Wali Kota G.S Vicky Lumentut

WALIKOTA MANADO
G.S VICKY LUMENTUT

Yang saya hormati:
• Segenap masyarakat Kota Manado,
• Saudara-saudaraku umat Kristen yang berbahagia;

Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syaloom, damai di hati,
Salam kerukunan,
Tabea.

Puji syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat memperingati dan merayakan Natal Yesus Kristus. Atas nama Pemerintah Kota Manado, pribadi dan keluarga, saya mengucapkan Selamat Natal kepada saudara-saudaraku sekalian seluruh umat Kristen di Kota Manado.

Saudara-saudara yang saya hormati,
Kata ”memperingati” dan ”merayakan” yang saya sebut tadi bertujuan menggaris-bawahi dua hal mengenai Natal. Kedua kata tersebut ibarat dua sisi mata uang, menyampaikan dua cara pandang mengenai satu hal.

Natal Yesus Kristus pada hakikatnya adalah penanda ingatan, bahwa Allah mengasihi kita. Sebagaimana Allah adalah kasih, maka hendaklah pula manusia hidup dalam kasih, menjadi pribadi yang bersyukur, yang berkomitmen untuk membawakan kebaikan yang menghidupkan.

Bila hal memperingati Natal dapat dipandang sebagai hubungan vertikal manusia dengan Tuhan dalam hal sebagai penanda ingatan, maka hal merayakan Natal merupakan hubungan horizontal manusia dengan sesamanya.

Perayaan Natal ialah saat ketika kita saling berbagi, dari baku kase selamat hingga “baku pasiar”. Merayakan Natal menjadi salah satu wujud dari kasih itu sendiri, dengan saling menerima dan saling berbagi.

Terkait dengan perayaan Natal tahun ini, mau tidak mau, kita harus meninjau kembali hal ”merayakan” tersebut. Situasi pandemi COVID-19 tidak memungkinkan kita untuk berkumpul bersama dalam jumlah besar dan beramai ramai, karena “so di situ tu virus corona pe suka-suka mo bajangke”. Kita tidak bisa bersalaman secara fisik, tidak ada “baku pasiar” dan open house. Kita merayakan natal di rumah masing-masing.

Natal tahun ini dirundung oleh keprihatinan, karena pandemi ini telah berdampak begitu besar bagi berbagai sektor kehidupan. Di sektor kesehatan saja, sampai saat ini, sudah ada tiga ribuan lebih warga Kota Manado yang positif tertular, ratusan orang dirawat, dan yang meninggal juga sudah banyak. Sementara di sektor ekonomi, berbagai jenis usaha telah terdampak, dan pendapatan masyarakat menurun.

Meskipun demikian, kita tidak boleh kehilangan harapan. Kehilangan harapan berarti hilangnya semangat hidup dan kemanusiaan. Adalah manusiawi bila kita mengeluh oleh karena beratnya tantangan pandemi, akan tetapi masih jauh lebih baik bila kita berfokus pada apa yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga kehidupan sembari tidak kehilangan kemanusiaan kita.

Dalam semangat untuk menjaga nyala harapan dan melestarikan kehidupan itulah, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) telah mengeluarkan pesan Natal bersama tahun 2020, dengan tema “…..dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” (Matius 1:23).

Terkait dengan itu, selaku Pemerintah Kota Manado, saya mengajak saudara-saudaraku sekalian umat Kristen di Kota Manado, mari kita bawakan kebaikan dalam kehidupan berjemaat dan bermasyarakat. Mari lestarikan kehidupan, melalui pengetahuan, kebijaksanaan, dan kepedulian. Di tengah masa pandemi ini, mari kita bersinergi, bekerja sama, untuk memutus rantai penularan COVID-19, seraya membantu siapapun yang terdampak oleh pandemi.

Melalui pengetahuan, kita dapat mengetahui, apa dan bagaimana virus corona itu, dan bagaimana menghindari penularannya, dengan cara mengikuti protokol kesehatan. Melalui kebijaksanaan, kita menyebarluaskan pemahaman tentang cara memutus penularan virus corona, menyadarkan lebih banyak orang supaya benar-benar mengikuti protokol kesehatan. Melalui kepedulian, kita memberikan teladan dan inspirasi tentang bagaimana kita melindungi diri dan melindungi serta membantu sesama manusia yang terdampak pandemi.

Di penghujung tahun 2020 ini, ada secercah harapan bagi lestarinya kehidupan. Beberapa jenis vaksin COVID-19 telah dibuat dan diuji klinis. Pemerintah Indonesia melalui Bapak Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa vaksin untuk rakyat Indonesia tersedia secara cuma-cuma. Akan tetapi, kita masih harus bersabar menunggu hingga vaksin tersebut dapat didistribusikan secara merata.

Sementara itu, yang dapat kita lakukan ialah tetap menjalankan protokol kesehatan. Mencuci tangan dengan sabun lalu bilas dengan air bersih atau gunakan hand sanitizer, memakai masker, menjaga jarak, menghindari keramaian. Tidak keluar rumah bila tidak perlu.

Baik sebelum maupun nanti setelah divaksin, kita tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Janganlah ada yang keliru mengira bahwa tersedianya vaksin berarti selesailah pandemi. Masih dibutuhkan waktu untuk melihat efektivitas vaksin. Marenanya, mari kita tetap terapkan protokol kesehatan.

Saudara-saudara yang saya hormati,
Pada kesempatan ini pula, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Manado, bahwa pemilihan kepala daerah pada tanggal 9 Desember 2020 yang lalu telah berlangsung aman, tertib, dan damai. Ke depannya, mari bangun Kota Manado seturut kapasitas dan kapabilitas kita. Mari tetap jaga kerukunan antar warga dan toleransi antar umat beragama. Manado telah lama dikenal sebagai kota toleran. Hal ini diperkuat dengan Gerakan Manado Kota Doa, dengan tujuan memperkokoh kerukunan dalam keberagaman, dan menginspirasi masyarakat untuk menumbuh-kembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial, sebagai bekal penting dalam mengolah kehidupan.

Mari juga kita tetap memelihara kebersihan dan kenyamanan lingkungan, mulai dari tempat tinggal masing-masing. Mengasihi alam sama pentingnya dengan mengasihi manusia, keduanya adalah wujud kasih kepada sang pencipta.

Masyarakat Kota Manado yang saya banggakan, pada akhirnya, mari kita bangun cara pikir, kesadaran, dan komitmen untuk membangun peradaban yang berpijak pada penghargaan terhadap nilai-nilai luhur kehidupan, demokrasi, kerukunan dan toleransi. Mari bersama kita mengupayakan yang terbaik demi lestarinya kehidupan, melalui pengetahuan, kebijaksanaan, dan kepedulian. jadilah pembawa damai dan kebaikan. Tetaplah ikuti protokol kesehatan dan pola hidup sehat.

Sebagaimana nama Imanuel berarti “Allah Beserta Kita”, kiranya harapan dan semangat hidup kita tetap menyala. Maka sekalipun kita berjalan dalam lembah kekelaman, kita tidak akan takut, karena Allah menyertai kita. Mari hidup untuk memanusiakan sesama manusia. Kiranya dengan cara itulah kita memperingati dan merayakan Natal. Manado Kota Doa, Rumah Besar Kita Bersama. Tuhan memberkati dan menyertai torang samua. Gloria in Excelsis Deo. Selamat Natal.

Terima Kasih,
Somahe Kai Kehage,
San Siotte Sampate Pate,
Maguda Gudang Bo Mapia Panameng,
Mototabian Mototanoban Bo Mototompiaan,
Pakatuan Wo Pakalawiren,
Syaloom, Damai di Hati,
Salam Kerukunan, dan Salam Sehat.