Peneliti Temukan Ibu Dapat Berikan Antibodi Covid-19 ke Bayi Lewat ASI

antibodi covid-19, covid-19, asi
Peneliti Temukan Ibu Dapat ‘Tularkan’ Antibodi Covid ke Bayi Lewat ASI (foto: Pixabay)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Ibu yang menjadi penyintas Covid-19 dapat ‘menularkan’ antibodi ke bayi mereka melalui ASI hingga 10 bulan, menurut sebuah penelitian di Amerika.

Para peneliti mengumpulkan ASI yang disumbangkan oleh 75 wanita penyintas dan menyaringnya untuk mencari apakah ada terkandung protein yang mampu melawan virus tersebut.

Peneliti menemukan 88 persen dari mereka memiliki antibodi yang mampu menghalangi virus menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan.

Tes laboratorium lebih lanjut mengungkapkan sebagian besar sampel ASI dapat menetralkan Covid-19, menunjukkan anak-anak yang disusui mendapatkan setidaknya perlindungan parsial.

Para peneliti dari Rumah Sakit Mount Sinai di New York mengatakan, penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk melihat apakah kekebalan atau imunitas dapat ditularkan melalui ASI setelah vaksinasi.

Penelitian dilakukan pada bulan Maret, sebelum vaksin secara rutin diberikan kepada wanita hamil di Amerika atau wanita usia subur.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan ibu menghasilkan antibodi Covid yang disebut imunoglobin A, secara konsisten dari waktu ke waktu.

Mereka membandingkan sampel ASI yang diambil dari 28 wanita, satu dari empat saat enam minggu setelah terinfeksi Covid, dan yang lainnya empat hingga 10 bulan setelah terinfeksi. Hasilnya, para peserta peneltian menunjukkan tingkat ‘signifikan’ dari antibodi selama periode ini.

Imunoglobin A (IgA) adalah jenis antibodi khusus yang ditemukan dalam sekresi manusia, seperti ASI. Ini berbeda dari imunoglobulin G, sejenis antibodi dalam darah dan dipicu oleh infeksi atau vaksinasi.

Para peneliti juga mencatat hampir setengah dari wanita memiliki konsentrasi antibodi Covid-19 yang lebih tinggi dalam ASI mereka dari waktu ke waktu.

Dr Rebecca Powell mengatakan, antibodi Covid pada ASI juga dapat menawarkan cara baru untuk melindungi orang dewasa dari virus.

“Ini bisa menjadi terapi yang luar biasa, karena IgA sekretorik dimaksudkan untuk berada di area mukosa ini, seperti lapisan saluran pernapasan, dan ia bertahan dan berfungsi dengan sangat baik di sana,”kata dia dikutip dari The Guardian, Senin (27/9/2021).

“Anda bisa membayangkan jika itu digunakan dalam perawatan tipe nebuliser, mungkin sangat efektif bagi mereka yang belum terlalu parah,”tambahnya.

Tim peneliti lain, Dr Ashley Roman, seorang dokter kandungan di NYU mengatakan, jika bayi dilahirkan dengan antibodi, itu dapat melindungi mereka pada bulan-bulan pertama kehidupan, waktu paling rentan untuk terinfeksi.

“Anak-anak menghadapi risiko kecil jatuh sakit parah dengan Covid, sejumlah besar penelitian telah menunjukkan sejak pandemi dimulai. Tetapi risikonya sedikit lebih tinggi di antara bayi yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah,”kata dia.(ryan)