Pemprov Sulut Gelar Rapat Siapkan SOP Aman Covid-19 Bagi Penumpang Luar Negeri di Bandara Sam Ratulangi Manado

Bandara Internasional Soekarno Hatta, Sam Ratulangi Manado, pintu masuk kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri, Pemprov Sulawesi Utara, SOP aman Covid-19, penumpang dari luar negeri, Denny Mangala, Lynda Watania,
Rapat persiapan SOP aman Covid-19 bagi penumpang dari luar negeri yang tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado, yang digelar di Ruang F.J. Tumbeleka Kantor Gubernur Sulut.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Pemerintah pusat meneraptan Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi Manado, sebagai pintu masuk kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri, khususnya menggunakan transportasi pesawat terbang ke Indonesia.

Terkait penetapan tersebut, Pemprov Sulawesi Utara (Sulut) menggelar rapat persiapan SOP aman Covid-19 bagi penumpang dari luar negeri yang tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado.

Rapat yang digelar di Ruang F.J. Tumbelaka Kantor Gubernur Sulut, Rabu (15/9/2021), dipimpin Asisten I Setdaprov Sulut Denny Mangala, dan dihadiri stakeholder terkait.

Menurut Mangala, Pemprov Sulut mendukung sepenuhnya kebijakan pusat tersebut. Untuk itu, Pemprov Sulut akan terus berkoordinasi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang karena penetapan, maupun SOP pelaku perjalanan menggunakan pesawat udara.

“Para pelaku perjalanan ini wajib karantina selama delapan hari. SOP-nya masih akan disempurnakan. Kita akan terus berkoordinasi,” tutur Mangala.

Mangala menambahkan dalam penetapan SOP akan dituangkan lewat Surat Edaran Gubernur Sulut.

“Antisipasi terutama dengan penerapan protokol kesehatan agar supaya semua pelaku perjalanan baik Tenaga Kerja Asing (TKA) maupun wisatawan ke Indonesia melaui Bandara Sam Ratulangi, dipastikan aman dari Covid-19,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan Daerah Sulut Lynda Watania mengatakan, Bandara Sam Ratulangi Manado harus memperhatikan terkait dengan kapasitas kedatangan pesawat besar, seperti Air Bus. Pasalnya, saat ini kondisi runway Bandara Sam Ratulangi panjangnya hanya 2.650 meter.

“Ini yang harus diantisipasi. Harus secara teknis disampaikan sehingga jika terjadi sesuatu torang sudah siap,” ungkapnya.

Hadir pula dalam rapat tersebut, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jemmy Kumendong, Kepala Dinas Kesehatan Daerah Sulut Debbie Kalalo, serta perwakilan stakeholder terkait. (ryan)