Pelatihan Nelayan, Program Padat Karya Hingga Kelangkaan Pupuk dan Migor Dilaporkan SBANL di Sidang Paripurna DPD-RI

SBANL, DPD-RI, Sulawesi Utara, reses
Senator SBANL membawakan laporan hasil reses di podium Sidang Paripurna DPD-RI Selasa (15/3/2022)

JAKARTA, (manadotoday.co.id)—Senator Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara Ir Stefanus Berty Arnicotje Nicolas Liow MAP (SBANL) dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) Selasa (15/3/2022) melaprkan hasil reses atau penyerapan aspirasi.

Dalam Sidang Paripurna yang dipimpin 3 Wakil Ketua DPD-RI masing-masing Letjen TNI Marinir Dr Nono Sampono, Dr Majyuddin dan Drs Sultan Najamuddin MSi, Senator menyampaikan hasil reses berupa pelatihan nelayan, program padat karya, masalah minyak goreng dan masalah lainnya yang ditemui di daerah pemiihan.

Dalam laporannya SBANL mengatakan, saat menampung aspirasi masyarakat dan melaksanakan fungsi pengawasan, Senator SBANL menemkan masalah kelangkaan pupuk dan perlunya pelatihan para nelayan.

DPD-RI, SBANL, reses, Sulawesi Utara
Senator SBANL menyerahkan hasil reses kepada Pimpinan DPD-RI

‘’Masalah-masalah yang ada di masyarakat ini tentunya harus saya laporkan. Ketersediaan pupuk bagi petani sangat penting. Nelayan juga harus memperoleh pelatihan mulai dari penangkapan hingga bagaimana mengelola hasil tangkapan,’’ katanya.

Dari reses juga, Senator SBANL mendapat aspirasi agar program Kementerian Perhubungan RI melalui Ditjem Perubungan Laut terkait kegiatan padat karya di pelabuhan pelabuhan laut dilanjutkan.

“Kami meminta kejelasan dari pemerintah terkait ketersediaan pupuk dan minyak goreng yang saat ini langka serta mahal,” kata SBANL dari atas podium.

Pupuk kata SBANL, merupakan instrumen penting dalam keberhasilan panen dari para petani. Sedangkan minyak goreng selain dipakai oleh seluruh masyarakat, juga merupakan produk yang banyak digunakan oleh pengusaha mikro di bidang kuliner.

‘’Program padat karya Kementerian Perhubungan RI terbukti ampuh dalam membantu masyarakat menghadapi imbas ekonomi saat  pandemi Covid-19. Untuk itu saya meminta program terus dilanjutkan sebagai perwujudan sinergitas Komite II DPD-RI dengan Kementerian Perhubungan,’’ kata SBANL yang mendapat aplaus peserta sidang paripurna. (ark)