Menteri ATR Minta Kepala Pertanahan Sulut Selesaikan Batas Daerah Pemekaran

Menteri ATR menyerahkan Sertifikat Hak Atas Tanah di Kota Tomohon
Menteri ATR menyerahkan Sertifikat Hak Atas Tanah di Kota Tomohon

TOMOHON, (manadotoday.co.id)–Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursyidan Baldan meminta Kepala Badan Pertanahan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) agar segera menyelesaikan batas wilayah daerah pemekaran.

‘’Batas wilayah atau teritorial adalah simbol kemerdekaan satu negara. Jadi, suatu daerah harus memiliki batas wilayah yang jelas,” kata Menteri saat menyerahkan sertifikat hak atas tanah di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara Sabtu (12/9/2015).

Menteri Ferry Mursyidan Baldan yang juga salah satu ‘bidan’ pemekaran Kota Tomohon dari Kabupaten Minahasa saat menjadi Anggota DPR-RI di tahun 2013 lalu menantang kepala badan pertanahan nasional Provinsi Sulut menyelesaikan batas wilayah kabupaten dan kota setelah dimekarkan.

‘’Selesaikan sambil mendengar apa kata masingt-masing pemimpin daerah tersebut. Apabila ada batas wilayah yang bersinggungan atau beririsan, coba diambil alih oleh pemerintah sementara mencari solusi penyelesaiannya. Kalau masih ada yang belum setuju atau bersitegang perlu adanya kerjasama antardaerah untuk menyelesaikannya,” kata Ferry.

Ditambahkannya, kepemilikan ha katas tanah terkait dengan harkat dan martabat sebagai manusia. Dicontohkannya, jika suatu kawasan ditempati oleh pedagang, dia akan mati-matian mempertahankannya. Dan itu bukan soal tanah yang ditempatinya, tetapi harkat dan martabatnya jika akan dipindahkan.

Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Sulut Monsel Hutagaol mengatakan, sertifikat adalah tanda bukti hak. “Khusus program strategis legalisasi aset ditargetkan sebanyak 15.415 bidang. Dan hingga Agustus yang telah tersertifikat sebanyak 8.000 bidang yang secara resmi akan diserahkan oleh Menteri dan dilanjutkan penyerahannya oleh masing-masing kepala BPN kabupaten dan kota,” katanya.

Dia menambahkan, sebanyak 7.415 bidang masih dalam proses dan optimis akan diselesaikan hingga November. (ark)