Kehadiran Panji Yosua Menjawab Pergumulan, Tantangan dan Kebutuhan Kepelayanan Gereja

Stefanus BAN Liow, Panji Yosua, GMIM, DPD-RI
Ir Stefanus BAN Liow MAP (SBANL) membawakan materi dalam Diklat Panji Yosua

MANADO, (manadotoday.co.id)–Ketua Pria/Kaum Bapa (P/KB) Sinode GMIM Periode 2014-2019 Ir Stefanus BAN Liow MAP (SBANL) mengungkapkan, kehadiran Panji Yosua menjawab pergumulan, tantangan dan kebutuhan kepelayanan gereja yang di dalamnya ada P/KB GMIM.

Hal itu dikatakan SBANL saat menjadi pemateri dalam Diklat Dasar Panji Yosua P/KB GMIM yang digelar Komisi P/KB GMIM Jemaat Sion Ranomuut Wilayah Manado Timur Dua di bawah kepemimpinan Ketua James Karinda SH MH, Sabtu (1/4/2023).

”Dengan menjadi anggota dan pengurus Panji Yosua di semua aras, tentunya menjadi kebanggaan dan kehormatan, karena menjadi harapan dan dambaan dalam mendayagunakan segala karunia dan talenta dari kepelbagaian status sosial, etnis dan sub etnis, budaya dan apalagi warna warni politik,” kata SBANL yang juga pendiri Panji Yosua.

Oleh karena itu kata penasehat Panji Yosua dan P/KB Sinode GMIM Periode 2022-2027 ini, Panji Yosua harus menjaga jati diri, integritas dan citra secara khusus dan P/KB GMIM secara keseluruhan di tengah kehidupan pribadi, keluarga, jemaat, masyarakat, bangsa dan negara.

Senator Stefanus Liow yang saat ini menjabat Ketua Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) dan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) sendiri, pernah juga menjabat Sekretaris Komisi P/KB Sinode GMIM Periode 2005-2010 dan 2010-2014.

”Sesuai tugas dan fungsinya, Panji Yosua membantu komisi di masing-masing aras, agar bapak-bapak gereja semakin aktif dalam memenuhi panggilan gereja, termasuk dalam kehadiran persekutuan ibadah, tekun berdoa dan membaca Firman Tuhan,” katanya.

SBANL tampil dalam sesi I dengan materi tinjauan teologis dan sejarah pembentukan Panji Yosua bersama Wasek BPMS GMIM Pdt Jeffry Saisab STh MSi, Pdt Lukky Rumopa MTh dan Pnt Marlon Sumarauw SSos dengan moderator Boyke Sondakh.

Lebih lanjut Stefanus Liow menjelaskan, sebagaimana arti Yosua adalah keselamatan, maka kehadiran Panji Yosua P/KB GMIM ini untuk merefleksikan karya selamat Allah yang tidak pernah kompromi dengan berbagai perilaku yang menyimpang atau yang disebut dosa.

Secara eksplisit, kehadiran Panji Yosua untuk menopang, menolong, memotivasi bahkan menyelamatkan P/KB GMIM dari ketidakadilan, radikalisme, penyakit sosial masyarakat serta berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi keluarga dan jemaat, pengelolaan, perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup.

Di bagian akhir materinya, Stefanus Liow mengatakan, dengan semangat kepahlawanan, perjuangan dan kepelayanan Yosua itu menginspirasi dan memotivasi P/KB GMIM untuk melanjutkan perjuangan dan karya pelayanan dalam segala dimensi kehidupannya demi membangun jemaat, khususnya P/KB GMIM dalam melakukan perubahan, agar terjadi gerakan yang simultan dan komprehensif dalam kepelayanan P/KB GMIM.

Sehingga Panji Yosua tetap berkibar dan terus menggelorakan melayani Tuhan di semua aras dan dimensi pelayanan, di dalamnya kepelayanan P/KB GMIM.

Pada sesion kedua dengan topik kedua sekitar eksistensi Panji Yosua, tampil sebagai pembicara adalah Ketua Komisi P/KB SG Pnt Ir Maurits Mantiri MM, Wali Kota Manado Andrei Angouw, dr Richard Sualang, Pdt Melky Tamaka MTh dan Jakcson Ruauw dengan moderator Dr Daglan Walangitan. (ark)