MANADO, (manadotoday.co.id) – Kabar baik untuk para pejuang UMKM di Indonesia, pemerintah resmi menaikkan plafon pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memperpanjang subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga Desember tahun 2021. Sebelumnya, subsidi bunga 3 persen tersebut hanya berlaku hingga 1 Juni 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 4,39 triliun untuk perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR tersebut.
“Tambahan ini membuat total kebutuhan anggaran tambahan subsidi bunga KUR tahun 2021 menjadi Rp 7,84 triliun,” kata Airlangga dalam siaran pers, Selasa (4/4/2021).
Sementara untuk plafon KUR 2021 bertambah dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun.
“Pemerintah merubah beberapa kebijakan KUR, salah satunya skema KUR tanpa jaminan yang awalnya tertinggi adalah Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta rupiah,” kata dia.
Lanjutnya mengatakan, peningkatakan plafon tersebut merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku UMKM akan kehadiran KUR dengan bunga rendah.
“Dengan harapan peningkatan ini akan berdampak pada pemulihan usaha UMKM,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk skema KUR tanpa jaminan tidak ada perubahan, hanya untuk skema KUR Kecil ditambahkan ketentuan nilainya hingga Rp 100 juta.
Selain itu, penerima KUR Kecil juga dapat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
“Ada juga penambahan ketentuan pada KUR Khusus untuk industri UMKM, atau komoditas sektor produktif lain yang bisa dikembangkan menjadi KUR khusus yang sebelumnya KUR khusus hanya untuk komoditas perkebunan rakyat, peternakan rakyat dan perikanan rakyat,”tukas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.(ryan)
