Gubernur Olly: Sulut Terbuka Untuk Wisatawan Rusia

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Bumi Nyiur Melambai, wisatawan Rusia, Uliana Miroshkina, koresponden internasional, Rossiya Segodnya, Moskow, Rusia,
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, saat sesi wawancara dengan Uliana Miroshkina, koresponden internasional dari grup media Rossiya Segodnya di Moskow, Rusia. (foto:istimewa)

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menyatakan, pemerintah dan masyarakat di Bumi Nyiur Melambai, siap menyambut kunjungan wisatawan Rusia. Hal ini disampaikan Olly, saat diwawancarai Uliana Miroshkina, koresponden internasional dari grup media Rossiya Segodnya di Moskow, Rusia, Rabu (24/5/2023).

Pernyataan yang disampaikan Olly disela-sela kunjungan kerjanya di Rusia ini, menunjukkan dirinya memiliki kapasitas pemimpin internasional. Pasalnya, di tengah pembukaan kembali jalur penerbangan Rusia ke Indonesia pasca pandemi Covid-19 muncul usulan pembatasan jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia.

Olly tegas menyatakan kepada koresponden grup media Rossiya Segodnya bahwa Sulut bakal memberikan pengalaman berkesan bagi seluruh wisatawan mancanegara termasuk Rusia sehingga setelah berlibur di Sulut dan kembali ke negaranya, tentunya wisatawan akan mengunjungi kembali Sulut bahkan mempromosikan keramahan masyarakat dan keindahan alam Sulut di negaranya.

“Masyarakat Sulawesi Utara akan dengan senang hati menyambut wisatawan dari Russia, Kyrgyz, Armenia, Belarus dan Kazakhstan. Sulawesi Utara memiliki kurang lebih 95 destinasi wisata yang menawarkan pengalaman wisata bahari, pertanian, cagar alam, taman konservasi, olahraga dan adrenalin, religi, sejarah dan budaya. Kesemuanya itu pasti akan memberikan pengalaman yang berkesan kepada wisatawan yang berkunjung ke Sulawesi Utara,” kata Olly.

Ia juga menjamin tidak menerapkan kuota wisatawan Rusia di Sulut.

“Tidak. Pendekatan yang kami gunakan adalah lebih kepada pembangunan kepariwisataan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk itu kami telah menyiapkan cetak biru pembangunan kepariwisataan pada 95 destinasi wisata di Sulawesi Utara dimana selain kami mengembangkan prasarana dan fasilitas,” ungkap Olly.

“Kami juga melakukan pengendalian pengembangan bagi destinasi yang sudah melampaui ambang batas daya dukung lingkungan melalui penyusunan regulasi perizinan untuk menjaga daya dukung lingkungan,” paparnya.

Selain tentang pariwisata, Olly juga ditanya terkait proyek infrastruktur di Sulut yang menarik untuk investor Rusia. Olly menjelaskan visi Sulut sebagai pintu gerbang Indonesia di Asia dan Pasifik diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur dan pembangunan kepariwisataan.

“Untuk itu kami menawarkan kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan di Sulawesi Utara,” tandasnya.

Adapun beberapa proyek pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang direncanakan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang, Kawasan Industri Mongondow, Bitung International Hub Port, Jembatan Bitung-Lembeh, Jalan Tol Manado-Amurang, Jalur Kereta Api Manado-Bitung, Manado Outer Ringroad III, dan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik.

“Kami berkomitmen untuk memberikan fasilitas pelayanan dan fasilitas fiskal kepada investor yang ingin berinvestasi di Sulawesi Utara. Dalam kurun waktu 2019 hingga 2022 hampir empat miliar US dollar penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang masuk ke Sulawesi utara diantaranya di Sektor Pertambangan, Real Estate, Telekomunikasi, Listrik, Hotel, Konstruksi, Industri Makanan dan Industri mineral non logam,” ungkapnya.

Menariknya, Olly juga ditanya koresponden grup media Rossiya Segodnya mengenai kemungkinan kerjasama antara Provinsi Sulut dan kota atau wilayah di Rusia.

Menurut Olly, pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi salah satu misi utama Pemprov Sulut.

“Untuk itu selain kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata dan pemerintahan, kami juga mendorong Universitas yang ada di Sulawesi Utara untuk dapat bekerjasama di bidang pendidikan dengan Universitas yang ada di kota/wilayah di Rusia,” beber Olly.

“Belum lama ini kami menginisiasi kerjasama pemerintahan dengan Provinsi Anhui di Tiongkok dan kerjasama Pendidikan antara Universitas Sam Ratulangi Manado dan Wuhu Institute of Technology di Anhui. Semoga ke depan dengan hadirnya investasi dari Rusia di Sulawesi Utara, kerjasama di bidang lain dapat terwujud,” pungkasnya. (ton)