Di Tangan G.S Vicky Lumentut IPM Kota Manado Jadi yang Tertinggi di Sulut

Wali Kota G.S Vicky Lumentut

TIDAK bisa dipungkiri, selama G.S Vicky Lumentut menjabat sebagai Wali Kota Manado banyak prestasi serta output membanggakan yang ditorehkan.

Selama hampir 10 tahun menjadi pelayanan masyarakat, GSVL berhasil menaikan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kota Manado menjadi 79,12 persen di tahun 2019. Bahkan, IPM Kota Manado jauh di atas kabupaten/kota lainnya di Sulut, termasuk Provinsi Sulut.

Pnt. GSVL Panen Wortel dan Tanam Jahe Bersama P/KB GMIM Wilayah Tompaso

Pertumbuhan IPM yang cukup siginifikan di era pemerintahan Lumentut ini otomatis ikut berdampak pada kenaikan investasi yang bersumber dari penanaman modal dalam negeri, kenaikan PDRB (Pendapatan Domestic Regional Bruto) maupun pertumbuhan di sektor ekonomi riil.

“Harus kita akui, IPM kota Manado paling tinggi dari 15 kabupaten/kota lainnya di Sulut termasuk Provinsi Sulut. Selain ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi lokal, banyak regulasi Pemkot Manado yang memberikan kemudahan bagi dunia investasi ikut menjadi salah satu penentu naiknya IPM,” ungkap Lumentut, Minggu (15/11/2020).

GSVL serahkan bansos ke tokoh agama

Lanjutnya mengatakan, salah satu tantangan yang harus diselesaikan oleh Pemkot Manado adalah bagaimana mengurangi angka pengangguran yang tiap tahun mengalami kenaikan. Walaupun menurut dia, hal ini lebih disebabkan karena Jota Manado sampai saat ini masih menjadi tujuan utama para pencari kerja dari masyarakat di 14 kabupaten/kota di Sulut.

“Sampai saat ini kota Manado masih menjadi kota primadona bagi pencari kerja di 14 kabupaten/kota di Sulut. Kondisi ini ikut berdampak pada masih tinggihnya angka pengangguran di kota Manado,” jelas Lumentut.

Dari data yang ada, penyumbang terbesar angka pencari kerja di Kota Manado dari kelompok lulusan perguruan tinggi. Kemudian, kelompok lulusan SD, SMA maupun sederajat.

Cegah Corona, Wali Kota GSVL Bagikan Masker ke Warga

“Untuk kelompok SMP dan Diploma angkanya masih bisa ditekan dan masih kurang,” ucap GSVL.

Alasan utama kelompok SMP dan diploma masih kurang adalah, karena lulusan kelompok ini umumnya langsung diserap oleh pasar kerja.

“Mengapa kelompok lulusan perguruan tinggi masih tinggi karena kelompok ini banyak memilih jenis pekerjaan atau sebaliknya spesifikasi ilmu mereka yang tidak ada dipasar kerja,” kata dia.

Pemkot Manado Lindungi 13 Ribu Pekerja Informal Dengan BPJS, GSVL: Tahun Depan Kita Tambah

Melihat kondisi ini, mantan Ketua DPD Partai Demokrat Sulut ini berharap Pemprov Sulut untuk tetap memberdayakan pendidikan kejuruan dari berbagai aspek termasuk lulusannya.

“Karena lulusan ini mampu diterima oleh pasar kerja. Sudah saatnya kita siapkan konsep pembangunan SDM-nya, supaya lulusan kelompok ini langsung diterima oleh pasar kerja,” pesan GSVL suami Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR).(*)