Deja Vu, Hrvatska! La Ultima Copa, La Pulga?

Inggrid Pijoh

Oleh: Inggrid Pijoh

UNTUK lolos dan masuk dalam top 4 tim terbaik di dunia adalah sesuatu yang luar biasa bagi ke-4 semifinalis terutama bagi Kroasia dan Maroko.

Dimana Maroko adalah tim negara Afrika dan Arab pertama yang melaju ke semi final piala dunia dan bagi Hrvatska berada di antara 4 tim nasional terbaik di dunia dua kali berturut-turut bukanlah hal yang mudah, mereka mempunyai target di World cup Qatar 2022 ini lebih dari semifinal.

Namun di babak semifinal mereka dikalahkan oleh Argentina 3-0 dimana secara kebetulan di saat babak penyisihan pada piala dunia 2018 di Rusia mereka dikalahkan oleh Kroasia dengan skors yang sama. Apakah ini partai balas dendam buat tim Tango?

Pelatih Zlatko Dalic dan sang kapten Luka Modric tidak menepis bahwa Messi bermain sangat baik dan memimpin timnya dengan skill terbaiknya, walaupun kita tahu bersama bahwa penalti yang diberikan wasit di menit ke-34 tidak seharusnya diberikan karena seperti yang kita lihat bahwa striker Alvarez sendirilah yang berlari menuju ke arah kiper livakovic.

Vatreni dengan segala kemampuan dan semangat terbaik mereka akan mencurahkan kemampuan terbaik mereka sekali lagi untuk membawa pulang medali perunggu atau tempat ketiga di Piala Dunia Qatar 2022 ini, yang seperti kita ketahui bersama ini adalah medali perunggu yang ke dua bagi Vatreni jika mereka menang, sejak pertama kali mereka mendapatnya pada tahun 1998.

Dalic juga mengatakan jika Tuhan berkehendak maka mereka akan membawa pulang medali perunggu lagi untuk Hvratskar, para fans dan suporter yang selalu mendukung dan mendoakan mereka.

FINALIS

Di babak utama final nanti antara Prancis dan Argentina bakal seru. Prancis akan menjadi tim pertama yang mempertahankan trofi sejak 1962 jika mereka menang dan Argentina akan menjadi yang pertama dalam hidup Lionel Messi, apalagi karier sepak bolanya.

Pertarungan sengit ini akan memberikan peluang yang bagus bagi Kylian Mbappe atau Messi untuk menjadikan turnamen ini milik mereka.

Messi, kemungkinan besar dalam pertandingan piala dunia terakhirnya akan mencetak rekor langsung untuk penampilan finalnya sebanyak 26 kali saat ia mendapatkan kesempatan ke-2 nya untuk meraih kemenangan.

Kapten tim Tango ini adalah bagian dari tim yang dikalahkan 1-0 oleh Jerman di final 8 tahun lalu di Brazil Di Rusia 2018 lalu berakhir di babak 16 besar setelah dikalahkan Perancis.

Tapi Messi telah memimpin kali ini timnya dengan baik untuk kembali menjadi lawan bagi Les Bleus.

Head to head Prancis melawan Argentina jika kita lihat tidak begitu bagus. Prancis hanya memenangkan 3 dari 12 pertemuan melawan mereka di semua kompetisi dan kalah dua kali dari tiga pertandingan piala dunia.

Tetapi kemenangan epik 4-3 di piala dunia sebelumnya membuat pasukan Didier Deschamps ini semakin percaya diri.

Memang Prancis telah memenangkan 7 pertandingan sistem gugur piala dunia berturut-turut- dua di bawah rekor Brazil , karena mereka terlihat hanya menjadi tim ketiga (setelah Brazil pada tahun 1958 dan 1962 dan Italia pada tahun 1934 dan 1938) yang berhasil mempertahankan gelar mereka.

Sementara sebagian besar perhatian tertuju pada Mbappe atau Giroud, salah satu pemain terpenting Prancis di Qatar kali ini adalah Antoine Griezmann.

Secara formal seorang penyerang, tetapi dikirim ke lini tengah setelah sekumpulan cedera Prancis, Griezmann telah bersinar, menyerang ke depan untuk menciptakan peluang mencetak gol dan mundur untuk bertahan dengan kreativitasnya untuk timnya. Semua pemain dan Perancis ingin memenangkan piala dunia dan membawa kembali bintang ketiga.

Akan lebih menariknya bagi la Pulga, Messi. Jika memenangkan piala dunia dan penerimaan piala terakhir (La Ultima Copa) merupakan pencapaian hebat dari Messi karena tinggal trofi itu yang hilang dari kariernya yang termasyhur!

Hanya ada satu orang, begitu pengaruhnya Messi untuk La Albiceleste hingga saat ini. Lima gol dan tiga assistnya, termasuk assist indah untuk Alvarez melawan Kroasia di babak semi final. Dalam pertandingan ini telah mendorong pemain yang berusia 35 tahun itu ke rekor 19 gol di sepanjang kariernya di Piala dunia.

Dia akan menjadi pemain pertama yang mencetak gol di setiap putaran di satu piala dunia. Dia akan berusaha mengeksploitasi ruang di lini belakang Prancis yang ditinggalkan oleh Theo Hernandez. Varane dan konate akan bekerja keras untuk mengatur ruang di belakang saat Messi mencoba memasukkan bola ke Alvarez.

Messi dan Mbappe masing-masing mencetak lima gol, tapi Messi masih memiliki keunggulan dalam tie break (tiga assist berbanding dua dengan Mbappe). (***)