“Yang terpenting adalah bagaimana seluruh masyarakat memaknai pengucapan syukur dengan bersyukur kepada Tuhan atas berkat dan anugerah yang diberikan, bukan merayakan secara berlebihan atau pesta pora,” tandas Bupati yang akrab disapa Tetty ini.
Bupati juga menyarankan agar masyarakat yang akan merayakan pengucapan syukur, menyesuaikan dengan kemampuan ekonomi namun tetap mengedepankan kesederhanaan sehingga tidak akan menyulitkan warga di kemudian hari.
“Dan yang harus diingat pengucapan adalah ibadah kepada Tuhan, yang harus dirayakan dengan suka cita iman, kerelaan bukan karena terpaksa,” pungkasnya. (lou)