MANADO, (manadotoday.co.id) – Sampah menjadi salah satu masalah yang muncul saat terjadi banjir. Hal yang sama terjadi di Kota Manado. Pasca banjir yang terjadi beberapa waktu lalu, sampah dalam jumlah besar menumpuk di sejumlah lokasi-lokasi yang terdampak.
Melihat banjir yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, sampah yang dihasilkan menambah beban TPA Sumompo sehingga menyebabkan tempat pembuangan akhir satu-satunya di Kota Manado tersebut kerap kali overload dan membuat proses pengelolaan sampah terganggu.
Beruntung, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Franky Porawouw memastikan hal tersebut tidak akan terjadi. Menurut dia, saat ini TPA Sumompo masih memiliki space lahan seluas 2 Hektare untuk menampung sampah banjir beberapa waktu lalu.
“Sampah yang kami angkut pasca banjir itu mencapai 250 hingga 300 Ton setiap hari, meski begitu TPA Sumompo masih mampu menampung sampah yang ada karena masih ada lahan dengan luas sekira 2 Hektare,”ungkap Porawouw, Jumat (4/2/2023).
Apalagi kata dia, TPA Regional Ilo-ilo yang berlokasi di Minahasa Utara akan segera difungsikan dalam waktu dekat ini.
“Rencananya paling cepat itu akhir Bulan Februari ini, jadi sampah dari Kota Manado akan langsung dibuang ke Ilo-ilo,”tuturnya.
Sementara terkait pembersihan sampah pasca banjir, Porawouw menyebut pihaknya akan berusaha selesaikan minggu ini meski banyak kendala-kendala yang terjadi di lapangan.
“Jadi kami akan berusaha selesai minggu ini meskipun memang banyak kendala di lapangan seperti banyak barang-barang warga yang mereka masih sortir apakah akan dibuang atau disimpan, jadi petugas harus tunggu, belum lagi kendala akses masuk ke lorong-lorong yang tidak bisa dilalui truk sampah dan alat berat, jadi kami gunakan bentor yang daya tampungnya sedikit. Tapi kami tetap akan bekerja maksimal selesaikan secepat mungkin,”pungkas Kepala DLH Manado Franky Porawouw.(ryan)
