Dihadiri Wagub Kandouw, Unsrat Manado Wisuda 1.143 Lulusan S1, S2 dan S3

Wakil Gubernur Sulut Steven O.E Kandouw
Wakil Gubernur Sulut Steven O.E Kandouw, memberikan sambutan pada wisuda periode I Tahun Akademik 2019/2020 Unsrat Manado.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menggelar wisuda kepada 1.143 lulusan Program Doktor, Magister, Pendididkan Dokter Spesialis 1, Profesi dan Sarjana, Kamis (15/8/2019).

Wisuda periode I Tahun Akademik 2019/2020 itu, turut dihadiri Wakil Gubernur Sulut Steven O.E Kandouw.

Dalam sambutannya, Kandouw menyampaikan selama kepada wisudawan dan wisudawati. Pasalnya, sarjana itu adalah extraordinary people karena hanya 5 persen penduduk Indonesia yang menjadi sarjana.

“Jadi ibarat mata uang satu sisi adalah hak dan satu sisi adalah kewajiban yang satu sama lain tidak bisa dipisah-pisahkan. Satu sama lain satu sisi anda sarjana ekspektasi harapan tuntutan begitu tinggi cari pribadi dari keluarga bahkan masyarakat, tapi di sisi lain juga hak anda ini luar biasa,” ujarnya.

Kandouw menuturkan, para keluarga wisudawan dan wisudawati juga harus bangga karena kelulusan dapat diraih setelah sekian lama mengorbankan tenaga, waktu, biaya dan air mata.

“Suatu hal yang wajar dan normal bahkan menurut hemat saya kalau para wisudawan wisudawati dan para keluarga harus berbangga. Tidak ada kata lain selain syukur dan bangga melihat kebesaran kemegahan yang di raih pada hari ini,” katanya.

Lanjut Kandouw, jumlah lulusan Unsrat hingga kini berjumlah hampir 90.000 wisudawan. Adapun seluruh kampus di Indonesia menghasilkan 250.000 sarjana setiaop tahunnya.

“Kalau 10 tahun berarti dua juta setengah 50 tahun 12 juta setengah kalau bandingkan dengan jumlah penduduk indonesia sekitar 260 juta sarjana di Indonesia ini belum sampai 5 persen ” ujar Kandouw.

Kandouw pda kesempatan itu, membangkitkan semangat dan optimisme seluruh lulusan Unsrat dalam bersaing mencari pekerjaan.

“Menurut catatan BPS, dari 100 persen pencari kerja yang sarjana itu hanya 17,5 persen yang sisanya itu bukan sarjana anda sudah punya hak previlage, kalau ada 5 orang pencari kerja anda prioritas karena anda mengalahkan 4 orang,” ujarnya.

“Menurut catatan juga perusahaan yang dibentuk tahun lalu juga yang mendapatkan MPWP ijin usaha itu 350.000 sementara sarjana yang dihasilkan cuman 250.000. Logikanya sarjana itu tidak bisa ada yang nganggur,” tandas Kandouw. (ton)