Ini Permintaan Djafar Alkatiri ke JPAR-AiM Saat Nanti Dipercayakan Pimpin Manado

Ini Permintaan Djafar Alkatiri ke JPAR-AiM Saat Nanti Dipercayakan Pimpin Manado

MANADO, (manadotoday.co.id) – Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR) dan Harley Mangindaan (AiM) mengunjungi Wakil Ketua Komite I DPD RI Ir. H. Djafar Alkatiri di kediamannya, Kamis (17/09/2020).

Dalam pertemuan penuh keakraban yang turut dihadiri para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Wilayah Tuminting itu, Djafar Alkatiri menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan dari pasangan berjargon PAHAM tersebut.

Ia menilai, langkah JPAR dan AiM dalam mengumpulkan berbagai ide dan masukan dari berbagai tokoh masyarakat termasuk dirinya untuk pembangunan Kota Manado ke depan sudah sangat baik.

Ada lima masukan dari mantan anggota DPRD Kota Manado ini kepada JPAR-AiM. Pertama terkait air bagi masyarakat Kota Manado. Djafar menceritakan penolakannya terhadap kerja sama pengadaan air bersih dengan pemerintah Belanda beberapa tahun yang lalu.

“Saya menolak kerjasama tersebut setelah tahu proposal kita malah akan dijual ke Bank Eropa dan saya tidak setuju. Tapi tetap dilakukan penandatanganan kerjasama di dalam ruang Wali Kota pak Imba saat itu. Saya jelas kecewa,” kata dia.

Masih terkait air, Ia juga menyentil terkait saham PT AIR yang dinilainya tidak menguntungkan Pemerintah Kota Manado.

“Saya juga tidak melihat adanya ahli teknologi di sana. Saat ini teknologi sudah sangat maju, harusnya itu harus kita manfaatkan untuk pengelolaan air bersih yang layak untuk masyarakat. Itu harus diperhatikan,” kata Djafar.

Ketiga terkait masalah sampah. Ia berharap di pemerintahan JPAR-AiM nanti, pengelolaan sampah dapat lebih baik dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini sudah semakin berkembang.

“Kita jangan hanya terfokus tambah sekian hektar lahan tanah untuk ditimbun sampah, tapi tidak ada pengelolaan sampah dengan teknologi. Sebenarnya bisa kerjasama dengan negara seperti Taiwan soal pengelolaan sampah yang bisa mengubah sampah menjadi energi yang bisa digunakan masyarakat dan ramah lingkungan,” terang Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) ini.

Keempat lanjut DJafar, JPAR dan AiM harus meningkatkan sejumlah fasilitas kota untuk menarik para investor dalam hal ini ketersediaan listrik yang memadai.

“Ini salah satu kelemahan kita. Sebagai contoh, 60 persen lampu jalan banyak yang tidak nyala karena ketersediaan listrik kurang, imbasnya investor besar tidak mau masuk ke Kota Manado,” tuturnya.

Kelima, Djafar meminta gedung Shoping Center yang ada pusat Kota Manado direnovasi total, dirubah jadi trademark baru Kota Manado.

“Saya bermimpi kalau saya menjadi wali kota atau wakil wali kota, saya robohkan gedung Shoping Center dan bangun kembali menjadi trademark baru Kota Manado karena akan menjadi pusat peradaban Kota Manado dengan bangunan bertingkat, tersedia fasilitas baseman dibawahnya dan semua pedagang kaki lima Kota Manado dimasukan ke dalam gedung tersebut. Modelnya kita gabungkan Tamrin City dan Tanah Abang,” tukasnya.

Sementara itu, JPAR mengatakan apa yang disampaikan oleh Djafar Alkatiri sangat baik untuk Kota Manado ke depan. Ia menilai, banyak tokoh agama yang ambil andil dalam pembangunan Kota Manado, dan kerja sama itu akan tetap Ia lanjutkan.

“Pertemuan seperti ini sangat kami rindukan untuk membicarakan Kota Manado ke depan. Apalagi saat ini kami berhadapan dengan tokoh agama dan masyarakat terpandang di Kota Manado dan sangat dekat dengan kami. Saya harap kebersamaan terus terjalin ke depan,” ungkap JPAR.

“Komitmen saya dan Ai adalah menjaga dan mengawal kerukunan yang ada di Kota Manado karena ini menjadi modal kami dalam membangun Kota Manado. Bagaimana kita menjalankan visi misi kami nanti, jelas kami membutuhkan pemikiran, masukan seperti Pak Djafar Alakatiri serta semua tokoh agama dan masyarakat. Doakan kami agar dapat mewujudnyatakan cita-cita Pak Djafar untuk kesejahteraan masyarakat Manado ,” tukas JPAR diamini Bang Ai.(*/ryan)