Pengucapan Syukur Kawangkoan, Moniung: Operasional Pasar Kawangkoan Tetap Terapkan Ganjil Genap

Kepala Pasar Kawangkoan
Kepala Pasar Kawangkoan Meddy Moniung.

TONDANO, (manadotoday.co.id) – Perayaan pengucapan syukur di Kecamatan Kawangkoan dan sekitarnya, dirayakan Minggu (26/7/2020).

Kendati Pemkab Minahasa mengeluarkan himbauan tidak ada perayaan seperti tahun-tahun sebelumnya dan tidak boleh mengundang atau melayani tamu, namun diperkirakan perayaannya tidak akan berbeda dengan perayaan sejumlah kecamatan lainnya di Minahasa, yang sudah menggelar pengucapan syukur Minggu (19/7/2020) dimana masih membludaknya tamu.

Terkait perayaan pengucapan syukur Kawangkoan dan sekitarnya, tentunya akan berdampak pada operasional pasar Kawangkoan yang menerapkan aturan ganjil genap untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

“Sudah pasti warga Kawangkoan dan sekitarnya akan berdesak-desakan ke pasar untuk membeli berbagai kebutuhan untuk perayaan pengucapan syukur. Hal ini tentunya sangat dikhawatirkan. Oleh karena itu, pedagang dan pembeli harus patuhi protokol kesehatan,” ujar Berty Mendur, salah satu tokoh masyarakat Kawangkoan Raya.

Kepala Pasar Kawangkoan Meddy Moniung ketika diminta tanggapan, mengatakan operasional pasar berjalan seperti biasa dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 bagi pedagang maupun pembeli.

“Untuk pasar hari Sabtu akhir pekan ini, pedagang yang akan berdagang adalah mereka yang bernomor ganjil,” ujuar Moniung, Kamis (23/7/2020).

Ditanya apakah sudah ada pedagang bernomor genap yang mengeluh oleh karena tak bisa berjualan di hari pasar yang bakal ramai tersebut, Moniung hanya menjawab bahwa hal itu sudah menjadi aturan.

“Aturan ini sudah demikian ketat terutama menjaga jarak demi kenyamanan dan keselamatan bersama,” tegas Moniung.

Dia mengingatkan, pedagang dan pembeli tetap mematuhi anjuran pemerintah yakni pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Selain itu pihaknya akan terus memantau guna menghindari adanya kerumunan, selain itu akan ada pintu masuk dan keluar dengan menempatkan petugas jaga serta adanya petugas kesehatan yang akan mengukur suhu tubuh pedagang dan pembeli.

“Akan diatur sebaik mungkin terutama alur keluar masuk warga serta menempatkan petugas pemantau diberbagai titik dan juga akan disiapkan petugas kesehatan dari dinas kesehatan,” tandas Moniung. (rom)