Pos Perbatasan dan Rumah Singgah Ditutup, Sumendap: Ini Berkat Doa dan Nazar Saya

Pos Perbatasan dan Rumah Singgah Ditutup, SumendapPASAN, (manadotoday.c­o.id) – Pasca Kabupaten Minahasa Minahasa Tenggara (Mitra) dinyatakan bebas dari Virus Corona (Covid-19), Pemkab Mitra pada Rabu (1/7/2020), resmi menutup sementara pos pengawasan perbatasan dan Rumah Singgah di RSUD Mitra Sehat.

Bupati Mitra James Sumendap SH mengatakan, turunnya kasus covid-19 ke angka nol, berkat doa dan janji dirinya kepada Tuhan, di mana kalau diperkenankan kasus Covid-19 di Mitra sudah tidak ada, pos perbatasan dan rumah singgah ditutup, dan pelaku perjalanan dipulangkan untuk karantina mandiri.

“Saya berdoa pada Tuhan, kalau Tuhan kasih nol Virus Corona ini, saya tutup semua. Ini doa dan nazar saya,” ungkap James Sumendap kala memberikan sambutan pada penutupan Rumah Singgah di RSUD Mitra Sehat, Rabu (1/7/2020).

Lanjut dikatakannya, sebelumnya tidak ada yang tahu bahwa hari ini akan ada penutupan pos pengawasan dan rumah singgah. Keputusan itu juga dilakukannya tidak atas perintah dari pusat dan provinsi. Bahkan menurutnya, Presiden Joko Widodo kemarin mengatakan bahwa kalau belum bisa new normal maka jangan dilakukan.

“Ini cuma ada di doa dan nazar saya kepada Tuhan. Saya minta Tuhan kasih kesempatan. berikan mereka (warga Mitra,red) pemahaman, jangan marah pada saya. Tapi saya janji kalau Corona nol, saya pulangkan mereka semua, saya buka pintu perbatasan,”kata dia.

Ia meyakini, baik Muslim dan Kristen yang percaya bahwa Tuhan itu ada, di Alkitab maupun Alquran mengatakan untuk berjaga-jaga atau waspada. Oleh karena itu, ketika memutuskan untuk memperketat perbatasan dan melakukan karantina pada pelaku perjalanan, dirinya yakin anak-anak di Mitra percaya bahwa Tuhan itu ada.

“Tidak ada yang saya takut di dunia, saya suka melawan. Tapi kalau Covid-19, jangan coba-coba melawan atau pandang enteng,” tukas sang Gladiator.

Ia menceritakan, saat masih kecil dia kurang bersosialisasi karena penyakit, apalagi dulu rumah sakit jauh dan dokter kurang.

“Ketika saya jadi Bupati, saya tidak mau rakyat saya mati percuma, sakit percuma karena kelalaian atau pandang enteng. Makanya saya tegas,” ujarnya.

Ditambahkannya, pengambilan kebijakan tersebut memang melahirkan banyak tantangan, tapi dirinya siap dengan itu.

“James Sumendap dan Jocke Legi banyak kekurangan, tapi kalau soal ketegasan, jangan goreng, jangan coba, kita sikat,” tegasnya.

Selanjutnya, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada para pelaku perjalanan dan seluruh masyarakat di Mitra karena sudah patuh aturan.

“Terima kasih atas dukungan dan kerja sama. Ini Minahasa Tenggara, kami memang beda, kami bergerak cepat, Mitra Hebat!” tutupnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Jocke Legi, Ketua DPRD Marty Ole, Sekretaris Daerah David Lalandos, Asisten Satu Setdakab Jani Rolos, Kepala Dinas Kesehatan Helny Ratuliu, Dirut RSUD Mitra Sehat, dan jajaran Pemkab Mitra lainnya, serta 35 pelaku perjalanan yang dikarantina di rumah singgah.(ten)