RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) menyayangkan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi yang dinilai kurang proaktif dalam menyikapi masalah pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Bupati JS Dalam Teleconfrence yang digelar Selasa (31/3/2020) kemarin, bersama Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey (OD) dan semua kepala daerah di 15 kabupaten/kota.
“Jujur saja, untuk stok APD di Kabupaten Mitra sangat kurang. Apalagi saat ini, sementara gencar-gencarnya melakukan pencegahan terkait Covid-19,” tutur JS.
Ia mengatakan, cara kerja Dinkes Provinsi tidak proaktif.
“Seperti halnya pihak Dinkes Mitra dalam melakukan pengadaan untuk ketersediaan APD saja sangat sulit akses yang didapat. Diharapkan pak gubernur bisa memperhatikan hal ini,” tandas JS.
Sementara itu, JS juga melaporkan terkait kasus kematian pasien yang berstatus PDP, yang dikuburkan dipekarangan kuburan keluarga dilakukan sesuai dengan standar WHO.
“Dan untuk, pasien PDP di Mitra yang meninggal baru-baru ini, perlu diketahui semua yang dilakukan tim medis dalam pemakaman telah dilakukan sesuai dengan standar WHO,” pungkasnya.
Ia juga menambahkan, Pemkab Mitra saat ini telah membuat posko satuan tugas (satgas) pencegahan Covid-19.
“Kita telah menerapkannya sejak kemarin. Jadi semua aktifitas keluar masuk wilayah Mitra dipantau langsung pihak satgas di posko perbatasan yang ada,” terang JS.
Pihak Satgas langsung melakukan pemeriksaan baik kesehatan pengguna jalan dan riwayat perjalanan mereka.
“Setiap pengguna jalan dicegat dan ditanya riwayat perjalanan ke mana, kemudian dilakukan tes kesehatan oleh pihak Dinkes yang siaga di Posko tersebut,” pungkas JS.
Ia berharap, semua stakeholder yang ada bisa saling membantu dalam penanganan dan pencegahan masalah Covid-19 yang melanda wilayah Sulut.
“Saya minta kerjasamanya dalam hal ini,” tutupnya dalam laporan kepada Gubernur OD. (ten)
