Bob Hasan Berpulang, Atlet Sulut Kenang Pelatnas di AS Ditangani Pelatih Carl Lewis

Bob Hasan Berpulang, Atlet Sulut Kenang Pelatnas di AS Ditangani Pelatih Carl Lewis
Bob Hasan Berpulang, Atlet Sulut Kenang Pelatnas di AS Ditangani Pelatih Carl Lewis

MANADO, (manadotoday.co.id)-: Berpulangnya dedengkot olahraga atletik Indonesia, Mohammad Bob Hasan, menyisakan duka mendalam bagi mantan atlet atletik Sulut. Selain cerita kenangan saat para atlet ini masih aktif di lintasan.

“Totalitas dan komitmen almarhum di cabor atletik sungguh sangat luar biasa. Kami pernah merasakan itu sewaktu menjalani pelatnas,” kata Olivia Jacob, salah satu mantan pelari Sulut.

Tahun 1997 menjadi tahun yang tak bisa dilupakan dunia atletik Sulut. Pasalnya, ada 4 atlet daerah ini masuk pelatnas. Bukan hanya dalam negeri namun di Amerika Serikat. Mereka disiapkan untuk SEA Games di Jakarta 11-19 Oktober 1997.

Selain Olivia Jacob, tiga lainnya adalah Nitje Durandt, Alfius Kantohe dan Haryanto Suaiba. Keempatnya hasil pantauan PB PASI dari arena PON XIV 1996 di Jakarta.

“Kami merasa bahwa itulah penghargaan buat daerah kita. Sebab, ternyata Sulut menyertakan 4 atlet pada pelatnas di Amerika Serikat. Karena jumlah atlet saat itu 14. Kami didampingi 1 pelatih dan 1 dokter,” kata staf Dispora Sulut yang diperbantukan di KONI provinsi itu.

Selaku Ketua Umum PB PASI Bob Hasan disebut sangat intens memantau perkembangan tim atletik Indonesia. Juga termasuk saat tengah berlatih di AS selama 9 bulan.

Mantan atlet, Olivia Jacob bersama suami
Mantan atlet, Olivia Jacob bersama suami

“Beliau memang sangat-sangat peduli terhadap atletik. Padahal, ada beberapa cabor lain yang juga di ketuai beliau,” ujar mantan Sekum PASI Sulut Ir Haefrey Sendoh yang dikenal juga dekat dengan tokoh olahraga nasional itu.

Almarhum memang bukan hanya di atletik. Beberapa cabor lain juga digenggamnya, yaitu Persani (Senam), PABBSI dan Percasi. Namun sampai tutup usia 89 dia tetap di belakang atletik Indonesia.

Kepedulian Bob Hasan terhadap pelatnas di AS itu tak tanggung-tanggung. Tim atletik Indonesia selama di Houston, Texas, ditangani pelatih kenamaan Tom Telez. Dia adalah pengorbit dan pelatih sprinter terhebat dunia saat itu dari AS, Carl Lewis.

“Itu pengalaman yang tak terlupakan. Karena kami juga pernah melihat dari dekat, di lintasan, Carl Lewis itu. Kalau tidak upaya almarhum tentu tak akan pernah pelatnas di AS ,” bebernya.

“Selamat jalan bapak Bob Hasan, kami dari Sulut tak akan melupakan jasa-jasamu,” sambung Olivia. (RM)