Wagub Kandouw Ajak FKPT Jadi Mitra Pemprov Sulut Akselerasi Program Pembangunan di Masyarakat

FKPT
Wakil Gubernur Sulut Steven O.E. kandouw, ketika menerima kunjungan FKPT Sulut, dibawah pimpinan Ketua Max Togas.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E. kandouw, menerima kunjungan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulut, di ruang kerjanya, Selasa (3/3/2020).

Pada pertemuan itu, Wagub Kandouw mengajak FKPT Sulut untuk tetap menjadi mitra kerja Pemprov Sulut dalam mengakselerasi program pembangunan di masyarakat.

“Kami juga mengapresiasi kinerja FKPT Sulut yang terus berjalan bersama Pemprov Sulut dalam upaya mencegah munculnya terorisme dan radikalisme di daerah,” ujarnya.

Ketua FKPT Sulut Max Togas mengatakan, pertemuan dengan Wagub Kandouw merupakan langkah aktif FKPT Sulut dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah, khususnya Pemprov Sulut.

Kata Togas, kehadiran FKPT merupakan bagian dari BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), dimana FKPT kini hadir di setiap Provinsi di Indonesia.

Dijelaskan Togas, program yang dilakukan FKPT di setiap provinsi di Indonesia ada lima bidang, yaotu  pertama Bidang Penelitian. Pekerjaan Bidang Penelitian ini mencakup, bagaimana hal-hal yang akan terjadi dan nuansa-nuansa yang mempengaruhi tentang keberadaan dari radikalisme dan terorisme itu. Kedua, Bidang Media, dimana bidang Media menjadi sangat berarti sekali untuk mendukung upaya pencegahan terorisme dan radikalisme. Karena banyak hoaks yang muncul di masyarakat ataupun melalui Medsos, maka dibutuhkan peran Media untuk meredam hoaks itu.

Kemudian ketiga, Bidang Pemuda dan Pendidikan. Keempat Bidang Perempuan dan Anak, dan Kelima, Bidang Agama.

“Terkait kondisi kerukunan di Sulut dikaitkan dengan terorisme dan radikalisme, FKPT Sulut menilai, daerah ini masih terbilang kondusif dan tidak dipengaruhi terlalu besar oleh paham tersebut,” kata Togas.

Dia mengakui paham radikal itu ada dimana-mana, bahkan sampai di tingkat masyarakat bawah. Akan tetapi paham tersebut bisa dideteksi dan ducegah secara dini baik oleh masyarakat itu sendiri maupun oleh aparat Polri/TNI di daerah.

Hadir pada pertemuan itu, Kepala Badan Kesbangpol Daerah Provinsi Sulut Evans Steven Liow. (ton)