Serap Aspirasi di Tombatu, Djein Rende Akan Perjuangkan Harga Kopra dan Cengkih

Serap Aspirasi di Tombatu, Djein Leonora Renda Akan Perjuangakan Harga Kopra Dan CengkihTOMBATU, (manadotoday­.co.id) – Reses hari kedua Anggota DPRD Provinsi Sulut Djein Leonora Rende SE.Ak, mendengar dan menyerap aspirasi masyarakat yang ada di enam kecamatan yakni Tombatu Timur, Tombatu Utara, Tombatu, Silian Raya, Touluaan serta Touluaan Selatan.

Pada reses tersebut, beberapa poin usulan masyarakat ternyata masih berputar pada pokok bahasan yang tidak jauh berbeda pada reses sebelumnya di Belang maupun di Rimba Lamet seperti kondisi blank spot atau signal yang sulit di beberapa titik dan harga kopra.

Selain itu, masyarakat juga meminta perhatian terkait fisik jalan yang belum maksimal, masalah lampu listrik, peningkatan pariwisata, hingga kekurangan komputer.

Adapun beberapa aspirasi masyarakat yang berkaitan dengan wewenang Pemerintah Kabupaten Mitra langsung dijawab oleh beberapa perwakilan SKPD Pemkab Mitra yang hadir di reses tersebut, seperti masalah lampu jalan.

“Kami berharap agar desa-desa dalam pengadaan lampu jalan terlebih dahulu bisa berkonsultasi dengan Dinas Perkim Mitra sehingga pihak kami bisa berikan solusi yang terbaik. Jangan nanti Hukum Tua sudah kewalahan karena lampu jalan belum lama pengadaan sudah rusak, baru dihibahkan ke Pemkab Mitra,” ungkap Kepala Dinas Perkim, Novie Legi.

Menanggapi aspirasi masyarakat. DLR menyampaikan berterima kasih atas aspirasi yang disampaikan dan ini akan dijadikan bahan bagi dirinya untuk dimasukan dalam program nanti.

“Untuk pertanian, setiap tahun bantuan alat pertanian selalu ada dimana ini untuk meningkatkan komoditi pangan. Untuk 2020 nanti Mitra mendapat jatah satu unit pengolahan air irigasi pertanian. Nantinya ke depan kami akan perjuangkan agar bisa dapat bantuan lebih,” kata Sekretaris Komisi Dua ini.

Namun dirinya berharap agar ada pembentukan kelompok tani sehingga bisa memasukan permohonan untuk bantuan alat pertanian lainnya untuk nantinya bisa di perjuangkan.

“Kalau terkait kopra dan cengkih memang agak ribet. Mungkin seperti yang disampaikan pemerintah provinsi, salah satu solusinya adalah pembuatan pabrik minyak kelapa,” tukas DLR.

Sedangkan untuk masalah sungai yang dangkal atau bersampah yang harus dilakukan pengerukan, nanti akan diperjuangkan ke balai sungai melalui komisi 3.

“Aspirasi yang belum terjawab hari ini akan jadi bahan saya untuk diperjuangkan masuk dalam program. Jadi semua aspirasi akan saya catat dan sampaikan ke pihak eksekutif nanti,” pungkas Djein Leonora Rende.(ten)