MANADO, (manadotoday.co.id) – Dedikasi tinggi dan kerja nyata terus ditunjukkan jajaran Pemerintah Kota Manado dibawah komando Wali Kota G.S Vicky Lumentut dan Wakil Wali Kota Mor Bastiaan.
Hal ini terlihat pada Selasa (15/10/2019) kemarin, ketika Tim dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Manado melakukan penempelan stiker Program Keluarga Harapan (PKH) dan membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di Kelurahan Buha. Kecamatan Mapanget.
Dipimpin Kepala Dinas Sosial, Sammy Kaawoan, rombongan rela masuk sampai ke daerah perkebunan melalui jalan yang rusak dengan berjalan kaki untuk memastikan program bantuan yang diperuntukan untuk warga kurang mampu tersebut tetap sasaran dan diberikan kepada mereka yang memang benar-benar layak.
Kaawoan mengatakan, tujuan penempelan stiker PKH ini untuk membedakan mana warga yang layak menerima bantuan dan agar program tersebut tepat sasaran.
“Jadi sebelum di Kelurahan Buha ini sudah ada beberapa kelurahan di Kota Manado yang kita datangi untuk melakukan penempelan stiker, dengan total warga penerima PKH di Kota Manado sekira 10.000 lebih yang tersebar di 11 kecamatan,”ujar Kaawoan
Untuk masuk dalam kategori penerima PKH jelas Kaawoan, keluarga yang direkomendasikan harus disupervisi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa mereka benar-benar layak. Langkah ini kata dia sekaligus menjawab pertanyaan publik terkait adanya keluarga layak menerima bantuan namun tidak masuk dalam program dari Kementerian Sosial tersebut.
“Selain melakukan penempelan stiker, kami juga di Kelurahan Buha sekaligus menyerahkan kartu KIS Jamkesda. Saya harap program dari pemerintah ini digunakan sebaik-baiknya sesuai dengan harapan wali kota dan wakil wali kota,”tukas Kadis Sosial, Sammy Kaawoan.
Sementara Korwil PKH Kota Manado, Teddy Kano menambahkan, warga penerima PKH harus memenuhi kriteria, yaitu pertama harus masuk Basis Data Terpadu (BDT) Dinsos Kota Manado, kemudian masuk keluarga miskin dengan tiga komponen, kesehatan untuk ibu hamil dan balita, komponen pendidikan, anak usia, SD, SMP, SMA atau sederajat, dan komponen kesejahteraan yaitu lansia dan penderita disabilitas berat (sulit beraktivitas).
“Berdasarkan kriteria tersebut, masuk dalam daftar penerima dari Kementerian selanjutnya kami lakukan verifikasi dan validasi (verivali) untuk memastikan jika memang benar-benar mereka memenuhi kriteria, setelah itu kami masukkan dalam daftar penerima PKH,”tambah Teddy Kano.(ryan)
