Warga Dilarang Beraktifitas di Radius 1,5 Kilometer Gunung Soputan

Warga diminta tak beraktifitas di radius 1,5 kilometer dari Gunung Soputan
Warga diminta tak beraktifitas di radius 1,5 kilometer dari Gunung Soputan

RATAHAN,(manadotoday.co.id)-Kendati aktifitas menunjukkan penurunan yakni dari Status Siaga atau level III menjadi Waspada atau level II, namun warga yang bermukim 1,5 kilometer dari Kawah Gunung Soputan diminta tetap waspada.

Berdasarkan surat edaran Badan Geologi nomor 1557/45/BGL.V/2019 per tanggal 8 Oktober 2019, aktifitas Gunung Soputan masih menunjukkan fluktuasi,  belum stabil dan masih berpotensi terjadi erupsi karena masih terekamnya aktifitas guguran lava.

‘’Berdasarkan data pantauan dengan potensi ancaman bahaya tentang erupai Gunung Soputan terkini, aktifitas Gunung Soputan diturunkan dari level siaga menjadi level waspada. Hal tersebut terhitung dari 8 Oktober 2019 pukul 17.00 wita,” ujar Kepala Badan Geologi melalui Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ir Kasbani MSc yang tertuang dalam surat edaran tersebut.

Dalam status Level II Waspada ini, masyarakat disekitaran Gunung Soputan maupun pengunjung, wisatawan, para pendaki direkomendasikan agar tidak beraktifitas dalam radius 1,5 kilometer dari puncak Gunung Soputan serta di area sektoral sejauh 2.5 kilometer dari puncak arah lereng barat daya.

Begitu juga dengan warga masyarakat yang bermukim/beraktifitas di sekitar Gunung Soputan agar senantiasa menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, untuk mengantisipasi hujan abu jika terjadi erupsi. Sementara itu masyarakat juga yang bermukim/beraktifitas di sekitar bantaran sungai yang berhulu di sekitar Gunung Soputan juga direkomendasikan agar mewaspadai potensi aliran lahar, terutama ketika musim hujan.

Adapun Beberapa sungai tersebut diantaranya Sungai Ranowangko, Lawian, Popang, dan Londola Kelewahu. Begitu juga dengan pemerintah daerah, BPBD Provinsi dan kabupaten dan kota agar tetap berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Soputan di Desa Silian Tiga Minahasa Tenggara, atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. (ten)