Hadiri Gebyar Ketupat 2019 di Bolsel, Wagub Kandouw Ajak Masyarakat Pertahankan Sulut Sebagai Miniatur Kerukunan Indonesia

gebyar ketupat
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, ketika memberikan sambutan pada perayaan Gebyar Ketupat 2019 yang dilaksanakan di Desa Adow, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolsel.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw, menghadiri perayaan Gebyar Ketupat 2019 yang dilaksanakan di Desa Adow, Kecamatan Pinolosian Tengah, Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan (Bolsel), Rabu (12/6/2019).

Kandouw ketika memberikan sambutan, mengajak semua umat dapat saling bergandengan tangan dalam pembangunan daerah. Landasan ajaran yang selalu mengedepankan persaudaraan dan silahturahmi harus terus dijaga masyarakat Sulut khususnya Kabupaten Bolsel.

“Sulut adalah miniatur kerukunan di Indonesia. Bapak Gubernur Olly Dondokambey terus mengingatkan semua elemen untuk tetap bersatu. Ada beda pilihan waktu Pemilu lalu, itu hal biasa. Namun dengan semangat persatuan dan kekeluargaan, maka kita pererat lagi hubungan tersebut. Karena memang itu adalah dasar dari halal bihalal. Karena tidak ada kata lain yang lebih indah dari saling berbagi dan melengkapi. Dan menurut hemat saya, hikmat Ramadhan, tidak hanya kita tutup dengan festival Gebyar Ketupat ini. Melainkan semangat persatuan dan saling memaafkan, terus berjalan sepanjang waktu,” ujarnya.

Menurut Kandouw lagi, dirinya selalu mengutip terkait Ukhuwah Islamiyah dimana momentum serta kemenangan ini tidak hanya sebagai milik pribadi, tapi milik seluruh bangsa Indonesia. Semua ukhuwah tersebut harus paralel atau berjalan secara bersama, agar semangat kerukunan dan persatuan serta semangat saling menyayangi bisa terus terjalin secara suistiunebel atau berkelanjutan.

“Menjadi tugas bersama kita dalam menjaga ukhuwah ini. Karena kita sendiri yang menjaga semua agar tetap berjalan secara bersama. Bapak Gubernur Olly Dondokambey terus mengingatkan kita semua terkait semangat persaudaraan ini. Jangan sampai renggang, atau terpisahkan. Karena dengan semangat persatuan, kita dapat membangun daerah lebih baik lagi. Apalagi di Bolsel ini, yang merupakan bagian dari miniatur kerukunan. Maka kita jaga secara bersama,” katanya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan, kegiatan Gebyar Ketupat 2019 merupakan suatu budaya yang juga menjadi iven dalam menunjang pariwisata. Selain itu, dirinya meminta agar momentum ini menjadi wadah dalam mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah. Karena semangat persatuan, terus terjalin merupakan suara target yang menurut Kamaru selaku dijaga di wilayah tersebut.

Ditempat yang sama, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sulut Herson Mayulu mengatakan, halal bihalal dibuat dari dasar perpecahan antara tokoh-tokoh yang pada masa perjuangan untuk kembali didekatkan. Dengan halal bihalal juga, silahturahmi yang bernuansa kekeluargaan dan semangat persatuan terbentuk. Karena itu dirinya meminta agar halal bihalal dapat menjadi momentum persatuan dan kerukunan.

Turut hadir pada kegiatan itu, Pejabat Eselon II Pemprov Sulut, Pejabat Pemkab Bolsel, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, serta Tokoh  Masyarakat Kabupaten Bolsel. (ton)