Polimdo Rekomendasikan Meras Desa Wisata kepada Pemkot Manado

Kepala Dinas Pariwisata Manado Dra Lenda Pelealu pada FGD
Kepala Dinas Pariwisata Manado Dra Lenda Pelealu pada FGD

MANADO, (manadotoday.co.id)—Memiliki potensi besar di bidang wisata, Kelurahan Meras Kecamatan Bunaken direkomendasikan oleh Politeknik Negeri Manado (Polimdo) kepada Pemkot Manado untuk menjadi Desa Wisata.

Hal itu terungkap pada Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan di Hotel Aston, Jumat, (10/5/2019). Tim yang terdiri Dr Yurike Lewan, Dr Febriane Makalew, Dr Nancy Mandey, Oktavianus Lintong MSi, berhasil meyakinkan Pemerintah Kota Manado untuk menjadikan Kelurahan menjadi Desa Wisata Berbasis Pariwisata Berkelanjutan.

Menurut Oktavianus Lintong MSi, pendekatan dalam pengembangan Desa Wisata, antara lain pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism), pariwisata berbasis eko wisata (eco tourism) dan pariwisata berbasis komunitas (community-based).

Tim dari Politeknik Negeri Manado
Tim dari Politeknik Negeri Manado

Pendekatan lainnya wisata berbasis budaya (culture-based), wisata berbasis good tourism governance, pariwisata berbasis kesesuaian supply and demand dan pengembangan wilayah (regional development).

‘’Kalau dilihat, untuk Kelurahan Meras sudah memenuhi semua aspek sehingga bisa dikatakan Desa Wisata,’’ ungkap Lintong yang seharinya-harinya menjabat Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado.

Lebih lanjut, pria yang juga dipercayakan sebagai Ketua Senat Polimdo ini menjelaskan, dalam melakukan pekerjaan penelitian ini, mereka dibantu oleh tim survey dari Laboraturium Konservasi Program Study Ekowisata Bawah Laut yang dipimpin langsung Dannie Oroh MSi selaku Kepala Laboratorium.

“Kerja sama antara Polimdo dan Pemkot Manado tertuang dalam nota kesepakatan mengenai kajian tentang Kelurahan Meras menjadi Desa Wisata Berbasis Pariwisata Berkelanjutan,’’ jelasnya.

Kepala laboratorium Polimdo Dannie Oroh MSi dan mahasiswa Polimdo
Kepala laboratorium Polimdo Dannie Oroh MSi dan mahasiswa Polimdo

Dr Yurike Lewan selaku Ketua Tim Ahli dari Polimdo mengatakan, pengembangan desa wisata dapat mem­berikan dampak positif bagi ma­sya­rakat desa itu sendiri di anta­ranya akan adanya lahan pe­kerjaan baru bagi masyarakat se­hing­ga dapat menurunkan angka pe­ngangguran.

Se­lain itu desa wisata yang mengu­sung konsep ekowisata akan mem­buat suatu desa dapat memperta­han­kan kelestarian alam dan budaya desanya, juga dapat mem­buat desa­nya menjadi desa yang mandiri, karena dapat menyediakan al­ter­natif pekerjaan yang dapat diman­faatkan oleh masyarakat setempat.

Desa wisata saat ini memiliki kecen­deru­ngan menggunakan konsep ekowi­sata, di­mana paket wisata yang dita­warkan ada­­lah segala potensi yang dimiliki masyarakat pedesaan. Pari­wi­sata pede­saan ini menjadikan ma­syarakat lebih menjaga keaslian budaya dan alam di desanya. Sebab dengan suasana ke­as­lian yang tetap dipertahankan itu, mengundang minat wisatawan datang.

Dalam FGD tersebut, Pemerintah Kota Manado diwakili Kepala Dinas Pariwisata Dra Lenda Pelealu. (*/ark)