Tingkatkan Partisapasi Pemilih, KPU Mitra Bakal Launching Rumah Pintar Pemilu

 KPU Mitra, Rumah Pintar Pemilu, Biro Tekmas KPU RI, Saukani ,Ketua KPU Mitra, Wolter DotulongRATAHAN, (manadotoday­.co.id) – KPU Minahasa Tenggara (Mitra) segera melaunching Rumah Pintar Pemilu yang merupakan program KPU RI, dengan harapan menjadi wadah memberikan pendidikan dan pemahaman terkait pemilu.

Ketua KPU Mitra Wolter Dotulong didampingi Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat Otniel Wawo, Rumah Pintar Pemilu adalah program KPU RI yang merupakan bagian dari sosialisasi untuk masyarakat, terutama untuk pemilih pemula.

“Jadi, ketika masyarakat menghindari kegiatan formal di sosialisasi resmi, bisa memanfaatkan dan belajar di rumah pintar ini. Sasaran KPU RI supaya tingkat partisipasi masyarakat di pemilu meningkat karena di dalam rumah pintar ini berisi materi dan visulisasi terkait pemilu,” ungkapnya, kala menyambut kunjungan Biro Teknis dan Masyarakat (Tekmas) KPU RI yang menangani rumah pintar, Kamis (21/12/2018).

Sementara itu, Biro Tekmas KPU RI Saukani menambahkan, pembangunan rumah pintar memiliki dua sisi, yakni bangunan dan aktifitas.

“Untuk sisi bangunan ada 4 fungsi ruang, yakni audiovisual, peraga, simulasi, dan diskusi. Untuk di Mitra disesuaikan kondisi ruangan yang ada. Program ini dimulai dari tahun 2015, target tahun 2018 di semua kabupaten kota sudah terealisasi dan Mitra masuk gelombang terakhir. Harapan diakhir tahun 2018 ini sudah launching,” jelasnya.

Sementara terkait aktifitas, setelah materi terpasang dan dibaca para pemilih pemula, mereka dikumpulkan dan diajak diskusi, kemudian diberikan kesempatan untuk bertanya, sambil diberikan bimbingan dari pihak KPU.

“Biasanya untuk anak atau pemilih pemula kami beri simulasi karena ini menarik untuk anak. Model kerjanya sudah harus terjadwal sehingga setidaknya jika tidak ada komisioner maka staf bisa menanganinya,” tandasnya.

Lanjut dikatakannya, intinya melalui rumah pintar ini diharapkan menarik masyarakat. Kami ingin menumbuhkan animo masyarakat tentang pemilu karena tujuan utamanya agar masyarakat tahu bagaimana prosesnya, bahkan ketika belum ada pemilu, apa yang dilakukan KPU.

“Ujung tombak adalah kabupaten/kota. Kami berharap teman di provinsi dan kab/kota bisa mengimplementasikan apa yang sudah disepakati dan dalam rangka supervisi, kiranya ada masukan yang bisa diberikan, konten apa yang bisa kita benahi,” pungkasnya.(ten)