Kelompok Lumbung di Mitra Kesulitan Kelolah Cadangan Beras, Ini Alasannya Menurut Wantasen

8bba428ed82a95e316300a436a6e9874.0RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Tenggara Muchtar Wantasen, mengakui saat ini 22 kelompok lumbung masih kesulitan mengelolah cadangan beras.

“Saat ini masalah yang dihadapi oleh kelompok lumbung di daerah kami yakni masih kesulitan dalam mengolah cadangan beras,” kata Wantasen, Selasa (13/11/2018).

Dia mengungkapkan alasannya karena hasil panen kebanyakan langsung dijual oleh petani.

“Ini dikarenakan para petani lebih memilih untuk menjual langsung hasil panennya ke pasar, dibandingkan harus ke kelompok lumbung,” ujarnya.

Hal tersebut menurut Muchtar, membuat pihaknya kesulitan untuk mendata angka pasti cadangan beras yang ada setelah panen.

“Ini berdampak pada kesulitan kami mendapat angka pasti cadangan beras di daerah,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan, dalam menghitung cadangan beras, pihaknya hanya menggunakan perhitungan mendapatkan produksi beras hasil konversi 60 % dari jumlah produksi gabah kering giling.

“Perhitungannya kemudian setelah dikonversi, dihitung berapa jumlah konsumsi per kapita untuk mendapatkan jumlah cadangan beras daerah,” katanya.

Ia mencontohkan jika produksi gabah kering giling per Agustus 2018 sebanyak 33.195 ton, setelah dikonversi ke beras jumlahnya menjadi 20.913 ton.(ten)