Kunjungi Manado, Sandiaga Uno Disambut Antusias Warga

Sandiaga Uno, Sandiaga Uno manado, Deklarasi Sulut Untuk Indonesia,
Setelah sampai di lokasi, Sandiaga langsung disibukkan dengan warga yang ingin berswafoto (foto: Ist)

MANADO, (manadotoday.co.id) – Masyarakat Kota Manado antusias menyambut Sandiaga Uno dalam kunjungan yang dipusatkan di Lapangan Ketang, Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Manado, pada Senin (5/11/2018).

Setelah sampai di lokasi, Sandiaga langsung disibukkan dengan warga yang ingin berswafoto. Bahkan, panggung yang awalnya disiapkan untuk tamu dan undangan khusus akhirnya dipadati oleh warga, alhasil pemandu acara terpaksa berkali-kali meminta mereka untuk turun dari panggung.

Saat membawakan sambutan, Sandiaga mengingatkan tentang pentingnya demokrasi yang aman dan damai, tidak saling mengadu domba.

“Yang paling penting adalah bagaimana melahirkan demokrasi yang berpelukan, demokrasi teletubbies untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa Prabowo Subianto, lahir dari seorang ibu berdarah Minahasa Kristen.

“Sedangkan bapak beliau berasal dari Jawa yang beragama Islam. Beliau lahir dari keluarga yang taat beragama,”tukas Sandiaga Uno, sembari berharap kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya, dan masyarakat Sulawesi Utara pada khususnya, ke depan bisa semakin baik.

Di tempat lain, PIC kegiatan di Lapangan Ketang Ternate Baru, Suharto Makka, mengaku bangga bisa terlibat dalam agenda tersebut. Menurutnya, Sandiaga adalah tokoh bangsa yang memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa ini.

“Jadi pada intinya adalah, kami bangga bisa turut terlibat dalam acara ini,” pungkas Makka.

Diketahui, dalam kegiatan tersebut, Sandiaga Uno menginisiasi lahirnya Deklarasi Sulut Untuk Indonesia, yang nantinya akan ditandatangani oleh para tokoh agama dan tokoh adat Sulawesi Utara.

Adapun bunyi deklarasi tersebut adalah, Kami masyarakat Sulawesi Utara, menyadari mahalnya keutuhan sebuah Bangsa. Kerukunan adalah modal kami dalam berpartisipasi menjaga keutuhan NKRI. Torang samua basudara, torang samua Ciptaan Tuhan adalah bentuk penterjamahan dari Semboyan Bhineka tunggal Ika.

Oleh karena itu dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa ini, kami masyarakat Sulawesi Utara menyatakan Sikap:

“Menjunjung Tinggi Pancasila, UUD 1945 dan bhineka tunggal ika dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.

Menyerukan kepada masyarakat Sulawesi Utara untuk bergandengan tangan, menolak segala upaya adu domba dan pecah belah persaudaraan kita sebagai anak bangsa.”

“Menghormati dan menghargai perbedaan suku, agama dan ras serta golongan. Menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat dalam mengatasi masalah bangsa, selalu diselesaikan dengan musyawarah serta tetap menjaga persatuan dan kesatuan.”

“Apabila terdapat pelanggaran hukum, maka diserahkan kepada aparat penegak hukum, untuk menyelesaikan berdasarkan undang undang dan peraturan yang berlaku. Tuhan Yang Maha Kuasa menjadi Saksi Deklarasi “Sulut Untuk Indonesia”.(**/ryan)