RATAHAN, (manadotoday.co.id) – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Banser yang berafiliasi dengan Nahdatul Ulama (NU) Minahasa Tenggara (Mitra), menobatkan Bupati Mitra James Sumendap SH sebagai Bapak Pluralis Mitra.
Bukan tanpa alasan tentunya, pemikiran dan tindakan Sumendap selama memimpin kabupaten ini telah memperlihatkan keberpihakan yang sama terhadap semua golongan agama. Bahkan gesekan-gesekan yang berbau sentimen golongan mampu dihilangkan oleh tangan dingin seorang James Sumendap.
“Alasan pertama adalah kemampuan beliau dalam menjaga sinkronisasi silaturahmi kerukunan antar umat beragama yang sangat baik, ” tutur Ketua GP Ansor Mitra Alkindo Bilfaqih, Selasa (14/8/2018).
Kemudian, alasan berikutnya kata Bilfaqih, kebijakan-kebijakan politik yang dituangkan Sumendap cenderung sangat-sangat berpihak kepada kepentingan orang banyak ketimbang golongan sendiri atau kepentingan partai dan lainnya.
“Jadi kami memandang beliau sebagai Bapak pluralisme yang mampu mengkombinasi kerukunan antar golongan umat beragama,” kata Bilfaqih.
Lanjut dikatakan, itu nampak melalui prosesi pemerataan pembangunan rumah-rumah ibadah.
“Kita juga masih ingat sempat ada gesekan di Basaan. Itu bupati yang turun langsung sehingga mampu mendinginkan dan menciptakan solusi,” kenang legislator Partai Gerindra ini.
Menurut Bilfaqih, sebenarnya sudah lama GP Ansor akan menobatkan Sumendap sebagai Bapak Pluralisme Mitra, namun pihaknya menunggu momentum yang tepat.
“Kita tunggu seusai Pilkada. Supaya tidak ada kesan penobatan itu bermuatan politis,” ucap Bilfaqih.
Dikatakan Bilfaqih, biasanya untuk mendapatkan label pluralisme, legitimasinya dari NU Ansor Banser. Biasanya seperti itu.
“Dan untuk penyelengaraan serah terima piagam penghargaan itu dalam waktu dekat, sekitar tanggal 20-an bulan ini Insa Allah di rumah beliau,” pungkas Bilfaqih.(ten)
