Olly Resmikan Empat Jembatan di Sulut

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Olly Dondokambey meresmikan empat proyek jembatan di Sulawesi Utara (Sulut), Senin (4/12/2017).

Peresmian jembatan di Sulut
Gubernur Olly Dondokambey menandatangani prasasti peresmian empat proyek jembatan di Sulut, disaksikan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Sulut, Steve Kepel.

Peresmian yang ditandai penandatanganan prasasti itu, dilaksanakan usai pelaksanaan Upacara HUT ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-72 tingkat Provinsi Sulut, di halaman kantor gubernur Sulut.

Penandatangan empat prasasti jembatan tersebut disaksikan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekdaprov Edwin Silangen, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut, Steve Kepel.

Empat proyek jembatan berasal dari dana APBN itu, pertama, pembangunan Jembatan Manembo-nembo di Ruas Jalan S.H. Sarundajang (Bitung) dengan nilai kontrak Rp.7.786.180.000,00. Panjang bentang 25 meter dan lebar jembatan 7 meter.

Kedua, pembangunan Jembatan Ranoketang di Ruas Jalan Ratahan – Amurang, dengan nilai kontrak Rp.4.993.200.000,00. Panjang bentang 25 meter dan lebar jembatan 7 meter.

Ketiga, pembangunan Jembatan Bajo di Ruas Jalan Tanawangko – Kumu – Popontolen, dengan nilai kontrak Rp.2.494.510.000,00. Panjang bentang 7.8 meter dan lebar jembatan 7 meter.

Dan keempat, pembangunan Jembatan Winurer Desa Toliang Oki di Ruas Jalan Makalisung – Kombi – Toliang Oki, dengan nilai kontrak Rp.2.874.000.000,00. Panjang bentang 6 meter dan lebar jembatan 9.6 meter.

Olly mengatakan, pihaknya saat ini sedang menggenjot sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Bumi Nyiur Melambai. Oleh karena itu, Olly meminta semua pihak mendukung proyek pembangunan di daerah ini.

“Saya kira semangat pemerintah di Hari Bakti PU ini, kita harapkan sinergitas antara balai dengan dinas bisa berjalan dengan baik. Karena target kita pembangunan infrastruktur di Sulut tahun 2019 tuntas,” ujar Olly kepada wartawan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut, Steve Kepel mengatakan selain jembatan, pihaknya sebagai instansi yang berperan penting dalam percepatan pembangunan infrastruktur daerah juga menunjang pengembangan sektor pariwisata.

Kata Kepel, Dinas PUPR Sulut telah merencanakan Pembangunan Jalan Akses Pariwisata Bandara Internasional Sam Ratulangi – Likupang, yang direncanakan dimulai pada tahun 2018 dan dapat berfungsi pada tahun 2019, dengan prakiraan anggaran Rp.500.000.000.000,00 dengan panjang kurang lebih 36 kilometer (km) dan lebar jalan 20 meter.

“Dengan terwujudnya akses jalan ini maka koridor Bandara Internasional Sam Ratulangi menuju Likupang diharapkan dapat menjadi salah satu kawasan utama dalam pengembangan pariwisata dan percepatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara,” tuturnya.

Selain beberapa proyek strategis tersebut, Dinas PUPR Sulut telah mengadakan alat pemanen eceng gondok Amphibious Excavator Mini (Truxor DM 5045) sebanyak dua unit di tahun 2017 ini dengan nilai anggaran Rp.6.762.500.000,00.

“Pengadaan alat ini diharapkan eceng gondok di pesisir Danau Tondano dapat teratasi. Dan untuk menunjang beroperasinya alat ini, disiapkan pula pembangunan hanggarnya yang direncanakan akan beroperasi bulan Desember 2017 ini,” tandas Kepel. (ton)