Olly Ajak Rayakan Natal dengan Kesederhanaan

Perayaan Natal
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, ketika memasang lilin pada perayaan Menyambut Natal Jemaat GMIM Sion Malalayang.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Perayaan Natal diharapkan dirayakan dengan penuh kesederhanaan. Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, ketika menghadiri perayaan Menyambut Natal Jemaat GMIM Sion Malalayang, Manado.

“Kiranya dengan damai Natal ini, akan memotivasi segenap komponen Jemaat untuk melakukan perubahan serta pembaharuan diri, sehingga cahaya Sang Putra Natal akan benar-benar nampak dalam kehidupan setiap pribadi dan nama Tuhan akan terus di puji dan dimuliakan,” ujarnya.

Tak terasa kidung natal telah kembali bergema di belahan penjuru dunia. Suasana perayaan Natal semakin pekat memanggil segenap umat Kristiani untuk menyambut kelahiran Yesus Kristus dan Juruselamat Manusia.

Lanjut Olly, Natal juga merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu sebagai momentum berbagi kasih dengan keluarga , sanak saudara bahkan sesama.

“Natal harus dimaknai benar dengan nilai positif seperti sukacita , berbagi kasih, damai sejahtera, kekeluargaan, dan pengharapan,” tandasnya, sembari menyatakan, perayaan Natal hendaknya tidak hanya dilakukan sebatas puji-pujian ibadah atau bahkan berbagai euforia seremonial semata.

“Perayaaan ini harus disertai dengan introspeksi dan evaluasi diri dan pelayanan baik dalam kehidupan berjemaat maupun bermasyarakat, lebih baik dimaknai dengan menjadi manusia baru sebagaimana dikehendaki Tuhan,” harap Olly.
.
Dia pun mengajak kepada jemaat, merayakan natal dengan penuh kesederhanaan hindari dan jauhkan sikap hedonisme yang hanya akan memenjarakan diri pada keterpurukan ekonomi maupun finansial.

“Karena Tuhan turun ke bumi dalam wujud sebagai manusia yang penuh kesederhanaan di kandang domba yang hina,” ingatnya.

Disamping itu menyikapi berbagai permalagan yang berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa seperti , terorisme,isu SARA , tindak kekerasan dan kriminal.Saya mengajak kepada jemaat jadi terang dan garam dunia dengan lebih bijaksana menyikapi berbagai isu yang berkembang.

“Jangan mudah terprovokasi, saling toleransi antar sesama dan umat beragama, saling menghargai perbedaan pendapat, tidak saling mencurigai satu sama lain, dan tudak menggangu keberadaan orang lain” pungkasnya, sembari mendorong para generasi muda untuk memingkatkan kualitas dirinya, menjadi pribadi unggul, cerdas, berdaya saing dan bijaksana sehingga memberi kontribusi terhadap bangsa tercinta.

“Saya harap kita sekalian untuk hidup hidup berkarya, berani menambah dunia usaha ekonomi kreatif, UMKM dengan menambah potensi daerah yang mampu meningkatkan pendapatn pribadi sebagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan dan pengganguran di Sulut,” tegasnya. (ton)