Peserta Pemilihan Nyong dan Noni Sulut 2017 Dapat Pembekalan Good Governance

Nyong dan Noni Sulut 2017
Peserta Pemilihan Nyong dan Noni Sulut (PNNS) Tahun 2017, usai menerima pembekalan dari Pemprov Sulut.

SULUT, (manadotoday.co.id) – Peserta Pemilihan Nyong dan Noni Sulut (PNNS) Tahun 2017, mendapat pembekalan tentang Good Governance dari Pemprov Sulut, yang digelar di ruanga C.J. Rantung kantor gubernur, Selasa (12/9/2017).

Pembekalan tersebut diberikan Asisten I Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sulut John Palandung, mewakili Gubernur Olly Dondokambey.

Palandung pada keaempatan itu, menyampaikan, Good Governance ini adalah untuk menciptakan tatanan pemerintahan yang sehat dengan harapan kualitas pelayanan publik menjadi semakain baik. Karena itu, perwujudan Good Governance menjadi salah satu agenda utama pemerintahan yang memerlukan dukungan seluruh komponen bangas. Manfaat Good Governance ini adalah berkurangnya praktik KKN, terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.

“Dalam situasi dan kondisi seperti saat ini, kita tahu bersama pasti ada berbagai dinamika dan problematika dilapangan, antara lain masalah korupsi yang telah dianggap membudaya dalam tubuh Pemerintahan Indonesia. Maka dari itu, ada tanda awas atau waspada bagi kita bersama, yaitu bahaya besar yang mengancam proses pembangunan karakter bangsa. Karena apabila virus patologi birokrasi ini menyebar kedalam prilaku masyarakat, maka yang akan tercipta adalah struktur masyarakat dengan budaya korupsi,” ujarnya.

Palandung mengingatkan, finalis Nyong dan Noni Sulut 2017 selaku generasi muda yang sangat potensial untuk dapat tampil menjadi agent of change dengan memiliki bekal kompetensi mumpuni, baik dari aspek kecerdasan intelegen, emosional dan spiritual.

“Kepada calon Nyong dan Noni untuk bisa tampil terdepan diantara para generasi muda lain, yang lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisne yang murni dan energi besar serta dibarengi dengan integritas dan keberanian untuk melakukan perubahan positif dan pembaharuan di tengah masyarakat dan dalam berbagai bidang pembangunan yang ada,” harapnya.

Ketua Panitia Pelaksana PNNS 2017 dr. Kartika Devi Tanos, didampingi Kabid UPK Dinkes Sulut dr. Lydia Tulus, setelah pembekalan dari Pemprov Sulut mengatakan peserta PNNS 2017 semua bebas dari narkoba.

“Sebanyak 36 orang peserta dinyatakan bebas dari narkoba setelah dilakukan tes narkoba oleh tim dokter dari BNN Sulut. Tes narkoba ini juga merupakan salah satu syarat utama
untuk mengikuti ajang PNNS 2017 tahun ini,” kata dr. Devi sapaan akrabnya.

Ditanya adanya salah satu Kabupaten yang tidak mengutus peserta dalam ajang PNNS ini, dr Devi mengatakan, pemerintah provinsi sangat menyayangkan Kabupaten Sitaro tidak mengirim utusan.

“Sangat disayangkan kalau tak ada perwakilan, ajang ini sangat positif demi pengembangan karir dan potensi putra putri daerah,” pungkasnya, sembari berharap kedepan calon nyong noni Sulut 2017, bisa mewakili daerah Sulut dalam ajang yang lebih bergengsi di tingkat nasional.

Turut Hadir Kepala Dinas Pariwisata Sulut Daniel Mewengkang dan Kepala Biro Perekonomian dan SDA Frangky Manumpil. (ton)