TONDANO, (manadotoday.co.id) – Tahapan Pilkada Minahasa akan dimulai dalam beberapa bulan kedepan dan puncaknya pada Juni 2018. Para calon yang mengaku siap merebut kursi Bupati dan Wakil Bupati Minahasa periode 2018 – 2023 mulai menampakkan hidungnya lewat baliho maupun dipemberitaan media cetak atau elektronik, alhasil suasana pun makin panas dikalangan masyarakat.
Dipastikan, warga Minahasa akan terkotak-kotak karena pilihan yang pastinya akan berbeda-beda sebagai bentuk ciri khas demokrasi yang berkembang di negeri ini. Akan hal itu, Bupati Minahasa Drs Jantje W Sajow M.Si (JWS) meminta kepada seluruh warga Minahasa agar tetap menjaga kedamaian dan keamanan jelang pesta demokrasi ini.
“Tahun 2017 – 2018 adalah tahun politik dimana warga Minahasa akan memilih pemimpin Minahasa yang baru. Saya berharap meski kita beda pilihan tapi kita jangan saling marah,” harap JWS, Rabu (10/05/2017).
Menurut JWS, sebagai warga negara tentu memiliki hak untuk memilih dan menentukan pemimpinnya. Karena itu hendaknya dalam menjalani tahun-tahun politik ini warga diharapkan diberikan pendidikan politik yang benar agar memiliki modal yang cukup untuk turut serta menciptakan Pilkada yang demokratis, berkualitas dan dalam suasana aman, damai dan nyaman.
Perbedaan politik atau perbedaan pilihan merupakan hak yang harus dihormati siapapun, namun hal itu harus diimbangi dengan semangat untuk menciptakan kedamaian dan rasa persatuan sebagai hal yang wajib diperjuangkan semua orang.
“Kita harus saling menghargai dan menghormati pilihan siapapun selama itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Kita tidak harus memaksakan keinginan kita pada orang lain. Perbedaan adalah sebuah pilihan, namun kita harus tetap dalam kondisi dan suasana yang penuh kehangatan dan tidak saling menghujat,” tegas Bupati. (Rom)
