Bupati JWS: Minahasa Daerah Terbuka dan Hargai Keberagaman Dalam Bingkai NKRI

Perayaan Paskah Nasional 2017

Mentri Hukum dan HAM dan Gubernur Sulut memasang Api Paskah
Mentri Hukum dan HAM didampingi Gubernur Sulut dan Bupati Minahasa saat membawa Api Paskah

TONDANO, (manadotoday.co.id) – Jutaan pasang mata di nusantara bahkan dunia tertuju ke Kabupaten Minahasa provinsi Sulawesi Utara, betapa tidak, setelah sukses menggelar Ibadah Natal 2016 tingkat nasional yang dihadiri oleh Presisen RI Ir Joko Widodo, kini daerah yang terkenal toleran dan begitu menghargai perbedaan, kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat sebagai penyelenggara Ibadah Agung Paskah Nasional tahun 2017.

Suasana Ibadah Paskah Nasional
Suasana Ibadah Paskah Nasional

“Terima kasih atas kepercayaan sebagai penyelenggara Pekan Kerukunan dan Paskah Nasional. Terima kasih atas kehadiran Mentri Hukum dan HAM RI Dr Yasona Laoly, mewakili Presiden RI, perwakilan gereja-gereja dunia, Gubernur dan Wagub Sulut ,” ucap Bupati saat membawakan prakata selamat datang.

Mentri Hukum dan HAM dan Gubernur Sulut saat memasang Api Paskah
Mentri Hukum dan HAM dan Gubernur Sulut saat memasang Api Paskah

Dikatakan Bupati, Minahasa merupakan daerah yang terbuka sehingga Minahasa tak membedakan suku, agama dan ras. Bagi Minahasa, negara kesatuan republik indonesia (NKRI) merupakan komitmen yang harus dihargai di negara ini.

“Sebagai daerah yang sangat mengagungkan keberagaman, Minahasa ingin terus bergerak maju dan ingin terus maju. Rasa saling menghargai dan menghormati perbedaan telah lama bahkan telah sejak dahulu terukir. Hal itu membuktikan daerah ini aman damai dan nyaman, ” tukas Bupati, sambil menambahkan perayaan Paskah Nasional ini bertepatan dengan 500 tahun reformasi gereja dan juga Konferensi Misi dan Pemuda Global.

Ibadah Paskah oleh Pdt Stephen Tong
Ibadah Paskah oleh Pdt Stephen Tong

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemasangan Api Paskah oleh Mentri Hukum dan HAM RI Dr Yasona Laoly, didampingi Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wagub Sulut Drs Steven Kandouw dan Bupati Minahasa, dimana sebelumnya Api Paskah ini di pasang di Kabupaten Lanny Jaya Papua sebagai penyelenggara Paskah Nasional 2016.

Sambutan Bupati JWS
Sambutan Bupati JWS

Sedangkan Ibadah Agung Paskah dengan pembawa liturgi ibadah oleh Pdt Evert Tangel STh, selaku ketua FKUB Minahasa dan khotbah Pdt Dr Stepen Tong.

Dia mengatakan peristiwa Paskah merupakan peristiwa agung bagi umat Kristiani, peristiwa kebangkitan dari kematian Yesus Kristus. Dia kemudian mengisahkan bahwa yang membunuh Kristus adalah pemimpin-pemimpin agama, pemimpin politik, militer, penguasa hukum, ekonomi dan juga demokrasi.

Bupati JWS dan Wabup Ivansa
Bupati JWS dan Wabup Ivansa

Menurutnya, Agama harus sungguh-sungguh mengajarkan agama. Waktu Yesus lahir agama memperalat politik, saat kematian Yesus politik mempermainkan agama.

“Jadi pemimpin jangan korupsi, harus takut akan Tuhan, cinta rakyatnya. Sehingga keadilan, cinta kasih bisa terwujud dalam hidup ini. Upah dosa adalah maut. Keadilan dan kemakmuran masih jauh dari harapan dan keinginan rakyat,” ucapnya.

Drama Kolosal Persembahan Remy Silado
Drama Kolosal Persembahan Remy Silado

Kebangkitan Kristus adalah pengharapan baru bagi manusia yang percaya. Dan oleh karena itu kebangkitan Kristus untuk keselamatan manusia untuk selama-lamanya.

Sementara itu, Mentri Hukum dan HAM RI Dr Yasona Laoly yang mewakili Presiden RI saat membacakan sambutan Presiden mengatakan perayaan paskah merupakan momentum memperbaiki diri demi pembaharuan hidup.

Bupati JWS berbincang dengan Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito
Bupati JWS berbincang dengan Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito

“Marilah kita tebar bibit perdamaian di tengah perbedaan, landaskan kasih dalam keberagaman hidup dan jadikan Pancasila sebagai dasar hidup bernegara,” ujar Yasona.

Dia mengajak semua umat manusia yang hidup di dunia ini untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama.

“Kita semua cinta damai dan rendahkan diri kita di tengah-tengah hidup kita. Selamat merayakan Paskah Kristus sudah bangkit mengalahkan dosa dan maut. Paskah semata-mata adalah untuk menyelamatkan manusia, lewat pengorbanan Kristus di kayu salib demi menebus dosa manusia.”

Jemaat dan undangan saat ikuti Ibadah Agung Paskah
Jemaat dan undangan saat ikuti Ibadah Agung Paskah

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE bersama dengan sejumlah pemimpin gereja dunia diantaranya Rev Khonny Toni Para dari EKHN Jerman, Rev Mathias Gesebe dari CCA General Secretary (Sekjen dewan gereja Asia), Pdt Ester Pudjo Winasih dari dewan gereja dunia (world council of churches) mengucapkan salam paskah.

Paskah Nasional 2017 yang di gelar di Stadion Maesa Tondano, juga dipertunjukkan drama kolosal yang mengkisahkan injil masuk ke Minahasa khususnya Tondano karya Remi Silado yang dikemas seapik mungkin hingga membuat jemaat terkagum-kagum. Drama menceritakan masuknya Injil di Tanah Minahasa oleh Johan Frederich Riedel dan Johan Gottlieb Schwarz pada 13 Juni 1831.

Kegiatan yang bertemakan: Torang smSemua Ciptaan Tuhan, dan sub tema : Ziarah Keadilan dan Perdamaian, juga dihadiri oleh Kapolda Sulut Irjen Bambang Waskito, ketua Deprov Sulut Andre Angow, Wakil Bupati Minahasa Ivan S J Sarundajang, ketua TP PKK Minahasa Dr Olga Sajow Singkoh M.Hum, ketua PMI Minahasa Jasinta Sarundajang Paat, Sekprov Sulut Edwin Silangen, ketua BPMS GMIM Pdt Dr H W B Sumakul M.Th, sejumlah pejabat Pemprov dan kabupaten Minahasa, para undangan dari lintas agama,Forkopimda Minahasa dan Provinsi Sulut, bahkan golongan gereja lain. (Rom)