Jika Sakit, Warga Transmigran Liandok Hanya Andalkan Obat Warung

Transmigran Liandok,  Kecamatan Tompasobaru. fasilitas kesehatan
(foto: Pixabay)

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Sektor kesehatan adalah salah satu prioritas layanan terhadap masyarakat yang oleh pemerintah dianggarkan setiap tahun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Namun, ironisnya kendati kesehatan selalu menjadi prioritas pemerintah di setiap tahun anggaran berjalan, belum semua masyarakat yang sepenuhnya menikmati layanan kesehatan tersebut, termasuk warga transmigran Liandok Kecamatan Tompasobaru. Dimana jika sakit warga hanya mengandalkan obat warung, dikarenakan tidak adanya layanan medis di Desa tersebut.

“Sebelumnya ada tenaga medis di Puskesmas pembantu, namun sudah sekian lama tidak lagi. Akibatnya, kita terpaksa andalkan obat warung dan obat tradisional yang berasal dari tanaman. Sebab jika ke Puskesmas, sangat jauh apalagi kondisi jalan yang rusak parah,” ujar Abdul, Iwan, Ricky dan Benny ketika bersua dengan manadotoday.co.id, belum lama ini.

Pelayanan kesehatan yang sangat minim menurut para transmigran ini, masih menjadi persoalan pelik. Padahal menurut mereka, persoalan ini sudah sering disampaikan ke instansi terkait dalam hal ini pemerintah.

“Kita berharap pemerintah akan memperhatikan hal ini, minimal dengan menempatkan tenaga medis yang menetap di daerah transmigran, Sehingga warga tidak perlu lagi jauh-jauh ke tempat lain ketika hendak berobat,” tukas para warga transmigran ini. (lou)