Harga Cengkih Anjlok, Petani Duga Ada “Mafia” Sengaja Permainkan Harga

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Harga jual cengkih kembali anjlok. Jika pada pekan lalu masih Rp90.000 per kilogram,  saat ini harga jual di tingkat petani tinggal Rp85.000 per kilogram. Kuat dugaan turunnya harga cengkih saat ini disebabkan karena ada “mafia cengkih” yang sengaja mempermainkan harga.

Bahkan diprediksi harga jual cengkih ini akan terus mengalami penurunan, mengingat warga akan diperhadapkan dengan perayaan hari besar Natal dan Tahun Baru.

‘’Ya, kesempatan para mafia cengkih ini untuk mengatur harga karena mereka pikir petani pasti butuh uang sehingga mau tidak mau harus menjual cengkih untuk memenuhi kebutuhan di hari besar Natal dan Tahun Baru,’’ ujar Ferdinand Pongantung salah satu petani cengkih dan tokoh masyarakat Minsel.

Padahal menurut Pongantung, kebutuhan pabrikan terhadap cengkih yang merupakan salah satu komoditas andalan Sulut ini sangat besar, mengingat hasil produksi cengkih di tahun ini berkurang disebabkan musim kemarau yang melanda seluruh wilayah Indonesia tahun lalu, sehingga berdampak pada hasil panen.

“Kondisi ini membuktikan bahwa tidak ada peran pemerintah dan pihak terkait lainnya melakukan proteksi, sehingga harga jual cengkih tidak stabil. Harusnya pemerintah melakukan pengawasan sehingga tidak aka nada “mafia” cengkih yang seenaknya mempermainkan harga,” tukas Pongantung sembari menambahkan idealnya harga jual cengkih di kisaran Rp100.000 per kilogram sehingga petani dapat menabung dan menutupi biaya perawatan hingga produksi. (lou)