Menteri PU & PR Buka Kegiatan 4th AMMDM di Manado

Menteri Pekerjaan Umum, DR. Ir. M. Basoeki Hadimoeljono MSc, ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management,SULUT, (manadotoday.co.id) – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU & PR) DR. Ir. M. Basoeki Hadimoeljono MSc, buka penyelenggaraan Event Regional 4th ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management and 5th of the Meeting of the Converence of the Partner to AADER ASEAN Day for Disaster Management 2016 Indonesia Disaster Risk Reduction Month, yang digelar di Manado, Kamis (13/10/2016).

Acara pembukaan yang digelar di Grand Kawanua Internasional Convention (GKIC) Manado, Menteri PU & PR mewakili Presiden RI. Joko Widodo (Jokowi).

Pada pembukaan tersebut, Gubernur Sulut, Olly Dondokambey menyampaikan sambutan pengantarnya, memberikan apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan terima kasih kepada seluruh delegasi tingkat Menteri Negara-Negara ASEAN yang membidangi penanggulangan bencana, karena Provinsi Sulut dipilih menjadi tuan rumah kegiatan ini.

Menurut Dondokambey, dengan adanya even regional ini diharapkan bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat di daerah Sulut untuk mengantisipasi terjadinya bencana kedepan.

“Memang kami daerah paling utara di negara Indonesia dan juga Provinsi kami kalau dilihat dalam kondisi bencana karena berada di tengah lima gunung berapi. Namun, disisi lain itu menjadi suatu keindahan bagi daerah kami dengan pemandangan yang indah untuk di kunjungi,” terang Dondokambey.

Lanjutnya, Tahun 2014 yang lalu daerah kita seperti Manado, Minahasa, Bolmong dan Sangihe pernah dilandah bencana banjir bandang dan tanah longsor serta hampir 70 persen merusak infrastruktur serta menelan korban jiwa.

“Jadi dengan adanya kegiatan ini kiranya akan bermanfaat bagi masyarakat Sulut,” tukas Dondokambey.

Selain delegasi dari ASEAN, mantan Anggota DPR RI ini, menyampaikan terima kasihnya kepada Kepala BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia dimana kehadiran kalian semua membuat daerah kami semakin ramai di kunjungi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, berpesan, kompleksitas dari strategi penanggulangan bencana membutuhkan kerjasama, kolaborasi, dan komitmen semua pihak sebagai upaya mengembangkan budaya pengurangan risiko bencana.

“Konsekuensi dari kemitraan penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu,” kata Willem yang juga selaku Chair pada Pertemuan ke-4 ASEAN Ministerial Meeting on Disaster Management (AMMDM).

Sedangkan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Wisnu Widjaja, mengatakan, untuk peringatan Bulan PRB bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pihak dalam konteks pengurangan risiko.

“Peringatan ini merupakan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (ton)