Nilai Ekspor di Pelabuhan Bitung Tahun Ini US$ 182,53 Juta

Nilai Ekspor , Nilai Ekspor  Pelabuhan Bitung ,  Pelabuhan Bitung ,
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, ketika memberikan sambutan di acara temu bisnis yang digelar Direktur Eropa Timur dan Tengah Kemenlu RI

SULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, mengatakan, nilai ekspor di Pelabuhan Bitung Tahun 2016 ini, mencapai US$ 182,53 Juta. Menurut Dondokambey, capaian ini mengungguli ekspor di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dengan nilai US$ 31,20 Juta, kemudian diikuti pelabuhan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) senilai US$ 21,70 Juta.

“Itu berarti sejak bulan Januari hingga Mei 2016, pelabuhan Bitung berhasil mengalahkan Bandara Internasional Soekaro-Hatta dalam hal melakukan ekspor komoditi Sulut keluar negeri. Ekspor Sulut pada bulan Maret 2016 terbanyak melalui pelabuhan bitung yaitu senilai US$ 62,47 Juta atau 76,80 persen terhadap total nilai ekspor Sulut,” terang Dondokambey, dihadapan peserta Temu Bisnis baru-baru ini di Manado.

Acara yang di gelar Direktur Eropa Timur dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Dijelaskan Dondokambey, hal ini pula dipengaruhi geoposisi Sulut yang berada di bibir pasific (rasific rim) yang sangat prospektif untuk perdagagan regional maupun internasional karena merupakan jalur perdagagan dunia dan pusat distribusi barang dan jasa.

BACA JUGA:

Kota Bitung Miliki Wisata Kuliner di Girian

Tomohon Permudah Pelayanan Pengurusan IMB

Kebun Raya Megawati Soekarno Putri Mulai Dibangun Tahun 2017

JWS: Minahasa Dua Kali WTP, ASN Jangan Berpuas Diri

Kanonang Dua Wakili Minahasa di Lomba Desa Tingkat Provinsi Sulut

Warga Minta Hasil Kunker dan Bimtek DPRD Minsel Dipertanggunjawabkan ke Publik

“Selanjutnya dilihat dilihat dari aspek jarak Sulut relatif lebih dekat dengan beberapa negara pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan pasific, seperti Jepang, Tiongkok, Hongkong, Korea dan Amerika dibanding dengan Jakarta dan Surabaya,” ujarnya.

Kata dia, Sulut juga ditunjang dengan sumber daya alam (SDA) melimpah, baik di sektor perikanan dan kelautan, energi terbarukan, pertanian dan perkenunan. Dan dianugerahi Tuhan dengan kekayaan dan keindahan alam yang mendunia yakni Taman Nasional Bunaken serta berbagai spot pariwisata yang berjumlah 650 spot pariwisata baik wisata religi, alam, sejarah, budaya dan wisata kuliner yang tersebar di 4 Kota dan 11 Kabupaten.

“Melihat besarnya potensi yang belum di optimalkan, maka berbagai capaian ini tentunya harus perlu ditingkatkan. Saya juga menyadari hal ini tentu perlu adanya dukungan segenap stakeholder terkait, baik Kemlu RI, para pelaku usaha, akademisi, investor dan pemerintah pusat serta berbagai pihak lainnya,” tukas Dondokambey.

Ia menambahkan, forum temu bisnis dapat dijadikan sebagai wahana konstruktif, tidak saja untuk meningkatkan silahturahmi namun juga menjadi media sharing informsi, berbagai ide, gagasan dan kritik sekaligus rekomendasi konstruktif bagi peningkatan kapasitas karya dan kerja membangun daerah serta bangsa kedepan. (ton)