Wapres JK: MEA Bukan Tantangan, Tapi Peluang Mencapai Keberhasilan

MEA , Masyarakat Ekonomi Asean , Jusuf Kala,Max Lomban, smart city
Walikota Max Lomban (pakai baju batik warna merah)saat mengikuti seminar Nasional yanhg dilaksanakan Kemendagri

BITUNG, (manadotoday.co.id) – Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan dihadapi bangsa Indonesia, dinilai Wakil Presisen RI Jusuf Kala, bukanlah suatu tantangan tapi peluang untuk dihadapi menuju keberhasilan.

“MEA kata pak Wapres, itu bukan tantangan, melainkan peluang. Dia menganggap tantangan itu konotasinya negatif. Kalau tantangan, yang dihadapi menurut Wapres kayak hantu,” ujar Max Lomban mengutip pernyataan JK saat membuka seminar nasional dengan tema “Strategi dan Arah Pengembangan Kebijakan Smart City di Indonesia Menghadapi Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN” di Jakarta, yang selenggarakan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, yang diikuti para para kepala daerah, anggota parlemen, akademisi dan pengusaha, Selasa kemarin.

Pada seminar yang juga dirankaikan dengan hari Otonomi Daerah (Otda) ke-20 tahun 2016, Wapres juga menurut Lomban, mengajak kepala daerah dan birokrat berpikir seperti pengusaha yang selalu melihat peluang di setiap hambatan, pada saat MEA itu diimplementasikan.

BACA JUGA:

Gubernur Sulut Apresiasi Peran PKK Tunjang Program Pemerintah

Singkoh: PKK Kecamatan se-Minahasa Harus Berperan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Pemkot Tomohon-Kodim 1302 Gelar Pelatihan Gugasguna

Ukir Prestasi Offroad di Gorontalo, JS Racing Diapresiasi Gubernur Sulut

TP PKK Bitung Borong Tiga Penghargaan di HKG PKK ke 44

JWS – IVANSA Diminta Akur Hingga Akhir Jabatan

“Kita juga diharapkan wapres untuk tidak takut sama Kamboja, Thailand. Di MEA ini kita punya peluang. Jual barang ke Malaysia, tidak ada tangkap-tangkapan lagi. Kirim tenaga kerja juga bebas, tapi tentu ada aturannya juga,” ujar Lomban.

Ditambahkan Lomban, pada seminar itu juga Wapres terus mengingatkan para kepala daerah bahwa untuk memanfaatkan peluang pasar bebas di kawasan Asia Tenggara tersebut agar tidak menghindari perkembangan teknologi informasi.

“Kota Bitung juga nantinya akan memanfaatkan peluang di pasar bebas kawasan Asean, dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber daya termasuk mempersiapkan kualitas SDM,” pungkasnya. (lou)