Studi: Wanita Hamil yang Menjalani Kemoterapi Bisa Lahirkan Anak Sehat

Kemoterapi , Wanita Hamil , kanker
(foto: pixabay)

ManadoToday – Seorang ibu dapat mengorbankan apapun jika dikaitkan dengan anaknya. Tetapi keputusan yang paling sulit adalah ketika harus memilih antara hidupnya dan kehidupan anaknya yang belum lahir.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa wanita hamil yang memiliki kanker sekarang dapat diobati tanpa mengorbankan bayi mereka.

Dalam studi tersebut, ada 128 anak-anak yang ibunya menderita kanker dan menjalani kemoterapi. Perkembangan usia dini 128 anak-anak ini tidak terpengaruh dengan pengobatan yang dijalani ibunya.

Sweetenham, Direktur Eksekutif Medis Pusat Kanker Huntsman, ada ketakutan karena risiko tinggi yang berhubungan dengan kanker pada wanita yang sedang hamil, karena banyak yang mengalami keguguran pada kasus seperti itu.

Dalam 10-15 tahun terakhir, sudah ada jaminan kesalamatan pada wanita hamil yang menderita kanker. Tapi pertanyaannya, apa yang terjadi pada anak-anak dalam jangka panjang?

Lierd, seorang wanita hamil yang mengidap kanker, memiliki dua anak sehat. Dia diberitahu memiliki kanker ovarium ketika hamil 7 bulan, dan memutuskan untuk mengambil kemoterapi oral menjelang akhir kehamilan. Setelah anak lahir, perawat mengunjungi untuk memeriksa apakah bayi mengalami efek samping dari obat atau tidak. Tapi bayi ditemukan sehat.

Ketika hamil untuk kedua kalinya, dia menderita kanker serviks. Tapi sekali lagi dia berhasil melahirkan bayi yang sehat.

“Mampu melawan kanker bisa memberi kita masa depan yang cerah, namun sebaliknya, jika menyerah, masa depan yang suram siap menunggu kita” kata Leird dikutip dari nycity.today.