Alkitab Tak Hangus Terbakar, Menyerupai Gambar Hati dan Kupu-kupu

Yang Tersisa Dari Puing-puing Bencana Kebakaran di Kumelembuai Atas

alkitab.
Alkitab yang menyerupai gambar hati dan kupu-kupu yang tidak hangus terbakar.

KUMELEMBUAI, (manadotoday.co.id) – Dahsyat dan luar biasa kuasa Tuhan Yesus. Inilah yang tergambar pada musibah kebakaran yang menghanguskan tiga rumah milik Keluarga Fentje Langkai-Manorek, Keluarga Wengsi Wungow-Langkai dan Keluarga ibu Janda Yuliana Langkai-Lintong, warga Kumelembuai Atas Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan, Kamis (24/9) sekitar pukul 09.15 wita.

Betapa tidak, Alkitab yang merupakan Kitab suci umat Kristen, dan berisikan ajaran Firman Tuhan, tidak hangus terbakar, berbanding terbalik dengan tiga rumah milik warga yang hangus terbakar sehingga rata tanah . Bahkan salah satu Alkitab milik Ibu janda Yul Langkai Lintong, terbakar hanya di pinggiran saja dan membentuk menyerupai kupu-kupu.

Sementara Alkitab milik keluarga Fentje Langkai Lintong yang terbakar hanya sebagian dan sisanya menyerupai gambar hati dan sebagian isinya masih dapat dibaca.

“Inilah kuasa Tuhan Yesus, yang dinyatakan melalui bencana dan tak terselami manusia. Secara manusia melihat amukan api yang sangat besar hingga membuat rumah rata tanah dan hangus terbakar pasti yang tersisa tinggal arang. Namun tidak untuk Alkitab sebagai kitab suci umat Kristen, yang tidak hangus sampai habis sekalipun ada bencana kebakaran yang sangat besar. Puji Tuhan Yesus, Haleluyah,” ujar Yuyun warga Kumel Atas yang mengabadikan gambar Alkitab tersebut melalui hand phone.

Tidak terbakarnya Alkitab secara keseluruhan akhirnya ramai diperbincangkan warga dan jadi topik pembicaraan di media sosial facebook. Apalagi jika ditelisik bagian yang terisisa membentuk hati dan Kupu-kupu.

“Sungguh luar biasa kuasa Tuhan yang dinyatakan dalam kejadian seperti ini. Jika dipikir besi pun bisa melepuh dalam musibah ini, namun Alkitab yang terbuat dari bahan dasar kertas tidak sampai hangus terbakar. Luar biasa dan dahsyat kuasa Tuhan. Tapi dengan kejadian ini mungkin sekaligus mengingatkan manusia untuk sadar dan introspeksi diri akan kesalahan yang telah dilakukan. Sekaligus juga menginmgatkan warga untuk waspada dan hati-hati menghadapi musim kemarau,” ujar Lesly Lombok warga setempat. (lou)