SHS Pamitan ke Masyarakat Kepulauan

Dari Kunjungan Pulau Terluar Sulut Miangas dan Marore

Gubernur, Sulawesi Utara, DR. Sinyo Harry Sarundajang,  Sangihe , TalaudSULUT, (manadotoday.co.id) – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) DR. Sinyo Harry Sarundajang (SHS), “pamitan” kepada masyarakat di Kepulauan, khususnya di Kabupaten Sangihe dan Talaud. Hal tersebut dilakukan SHS, ketika melakukan kunjungan kerja dari 8 sampai 11 September 2015, di dua Pulau terluar di Sulut, yakni Miangas dan Marore.

Dengan menggunakan KRI TNI AL Oswald Siahaan dengan nomor lambung 354, yang merupakan satuan kapal tempur Eskorta Komando Armada Timur, bertolak dari Pelabuhan Samudera Bitung. Perjalanan laut dengan menempuh waktu sekitar 19 jam, akhirnya tiba di Kepulauan Miangas, yang di huni oleh 210 KK atau 764 jiwa, yang juga bagian dari gugusan 92 pulau terluar di Indonesia.

Pada kesempatan bertatap muka dengan pemerintah dan masyarakat Kepulauan Miangas, SHS menyimak akan keluhan serta tantangan dari segenap warga yang mendesak, diantaranya kebutuhan ketersedian BBM, yang amat dibutuhkan, baik jenis Premium maupun Minyak tanah. Pasalnya, harga per liter menembus angka Rp.20 ribu untuk Premium, dan Rp.15 ribu jenis minyak tanah.

Menurut warga, kondisi ini juga disebabkan kapal angkut antar pulau tipe Perintis, sering kali terlambat melayani route pelayaran dari dan ke pulau tersebut. Selain itu, permasalahan lainnya adalah, sarana telekomunikasi berupa jaringan internet, tidak optimal bahkan arus signal kadang kala tidak ada sama sekali, sehingga mempersulit media komunikasi, interaksi.

“Saya akan coba memperjuangkan bagi tersedianya SPBU di Ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud, yang seperti diketahui, fasilitas ini hanya terdapat di Tahuna. Sementara di Sitaro dan Talaud, belum tersedia,” terang SHS.

Dalam pertemuan itu, SHS mengajak kepada segenap masyarakat dan aparat pemerintah setempat agar mendukung percepatan penyelesaian Bandara, dalam memenuhi kelancaran perekonomian arus barang dan jasa, pula membuka keterisolirnya wilayah ini, yang merupakan serambi dan garda terdepan NKRI, dan benteng Pancasila, yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Filipina.

Sebelum berpamitan menuju Pulau Marore, SHS menyerahkan secara simbolis bantuan berupa 20 ton beras dolog, sembako dan Alat kesehatan serta obat-obatan untuk masyarakat Miangas. Kunjungan di Pulau Marore Setelah berlayar sekitar 16 jam, SHS bersama rombongan bertatap muka dengan masyarakat Marore.

Pada kesempatan itu, SHS berdialog dengan masyarakat, dan mendengarkan keluhan masyarakat yang tak jauh beda dengan yang dirasakan warga Miangas. Pada kesempatan itu, SHS menyatakan dirinya akan terus berupaya untuk memperjuangkan keluhan ke pemerintah pusat.

“Yang menjadi prioritas lagi yakni fasilitasi bagi penyiapan SPBU kepada pihak Pertamina, juga menekankan akan pentingnya faktor pendidikan, kesehatan, stabilitas Kamtibmas, dimana Kecamatan Marore ini dikenal sebagai Border Crossing atau Lintas Batas, dengan Negara tetangga Filipina, sehingga kesiapan Pos Penjagaan dari pihak TNI/Polri,” kata SHS.

Di akhir pertemuan, SHS juga menyerahkan bantuan 20 ton beras, buku tulis, dan obat-obatan. Usai pertemuan di Marore, SHS dan rombongan melanjutkan pelayaran ke Kota Tahuna, menghadiri undangan Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Sangihe, yang di gelar di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Sangihe.

SHS kemudian menyampaikan kata-kata perpisahan atas pengabdiannya serta masa jabatan dalam kepemimpinan selama 10 tahun di bumi Nyiur Melambai. “Terimakasih atas dukungan selama saya menjabat sebagai Gubernur,” ucap SHS. Turut ikut dalam rombongan tersebut, jajaran Forkopimda Sulut, dan para pejabat di Lingkup Pemprov Sulut. (ton)