Bupati Minsel: Jangan Sepelekan dan Anggap Lansia Beban

Dari Perayaan HUT Lansia Nasional

AMURANG, (manadotoday.co.id) – Meski sudah bisa lagi diandalkan secara fisik, karena telah berusia tua, namun kaum lanjut usia (Lansia) dengan pengalaman luas dan pendidikan yang dimiliki, kaum Lansia dapat dijadikan motifator dan penyemangat dalam keluarga, Gereja dan sosial kemasyarakatan.

“Saya tidak mau mendengar Lansia disepelehkan atau dianggap sebagai beban dalam keluarga,” tegas Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu, sosok yang dekat dengan kalangan Lansia, pada acara HUT Lansia Nasional, yang dilaksanakan di aula Teguh Bersinar, Selasa kemarin.

Ditegaskan Bupati yang akrab disapa Tetty ini, peringatan HUT Lansia Nasional yang dirayakan setiap tanggal 29 Mei, adalah bentuk penghargaan dan perhatian pemerintah atas dedikasi dan pengabdian serta peran lansia dalam tatanan berbangsa dan bernegara yang dilandaskan pada nilai-nilai luhur agama dan budaya.

“Dan sebagai generasi muda, kita harus menghargai pengabdian para Lansia.Karena sebagian besar keberhasilan pembangunan saat ini, merupakan hasil karya para pendahulu kita termasuk kaum Lansia saat ini. Saat ini tugas kita generasi muda melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh para pendahulu termasuk para kaum lansia saat ini,” pungkasnya.

Diketahui pada HUT Lansia tersebut Pemkab Minsel memberikan bantuan berupa paket sembako kepada kaum Lansia yang diserahkan langsung oleh Bupati Tetty Paruntu, dalam rangka membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Dikesempatan yang sama, Bupati juga menyalurkan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Kabupaten Minsel dengan total anggaran Rp 2,84 Milyar.

“Kepada para penerima KUBE ini, saya ingatkan agar memanfaatkan bantuan ini dengan baik dan menjadikan modal kerja atau usaha dalam rangka membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan keluarga,” imbau Paruntu. (lou)