ManadoToday – Tetanus merupakan penyakit yang sekarang jarang terjadi karena kebanyakan anak-anak sudah divaksinasi. Tetanus disebabkan oleh bakteri clostridium tetani yang biasanya masuk ke tubuh seseorang melalui luka yang terkontaminasi, itu nantinya berkembang dan dapat menyebabkan masalah otot dan saraf. Gejalanya bisa berupa kejang otot yang menyebabkan kekakuan pada rahang, air liur, dan kesulitan menelan.
Tetanus juga dapat terjadi pada bayi, jika tali pusar dipotong dengan alat yang tidak steril. Kemungkinan mendapatkan tetanus akan naik jika ibu belum menerima vaksin toksoid tetanus selama kehamilan.
Tanda dan gejala tetanus pada anak:
– Toksin yang dikeluarkan oleh mikroorganisme menyebabkan stimulasi yang intens dari seluruh sistem saraf dalam tubuh anak. Hal ini menyebabkan gerakan yang kuat, kejang yang menyakitkan dari otot-otot.
– Gejala lainnya adalah kesulitan menelan, leher kaku, sakit kepala, gelisah dan mudah tersinggung.
– Pada bayi biasanya berhenti menyusui, mereka menjadi sangat kaku dan tegang. Dalam kasus yang parah tubuh dapat menjadi bengkok.
– Kesulitan bernapas dapat terjadi karena kejang otot pernapasan.
– Kejang tetanik biasanya dipicu oleh suara, cahaya, atau sentuh dan mereka akan sangat kesakitan.
Pengobatan dan pencegahan tetanus:
Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan vaksinasi. Cara lain adalah dengan imun globulin tetanus, penghapusan jaringan yang terinfeksi dan antibiotik dosis tinggi untuk membunuh clostridium tetani, organisme yang bertanggung jawab untuk tetanus.
Penderita dikurung di kamar gelap. Usahakan untuk tidak menyentuh anak, karena itu dapat memicu serangan. Serangan akan sangat menyakitkan dan umumnya diberi obat penenang dan antikonvulsan untuk meredakan sakit.
Karena tetanus sangat sulit untuk diobati, karena itu cara terbaik adalah dengan mencegahnya dengan vaksinasi rutin. Anak-anak biasanya diberikan empat dosis tetanus sebagai bagian dari vaksin DTP. (artikitel dikutip dari healthcaremagic)
