Anemia Karena Kekurangan Zat Besi Pada Anak

ManadoToday – Anemia karena Kekurangan zat besi kondisi dimana penurunan sejumlah sel darah merah karena kekurangan zat besi. Ini paling sering terjadi pada bayi usia 9-24 bulan dan lebih sering terjadi pada pada masa remaja. Kondisi ini dapat diobati dengan suplemen zat besi, dan memberikan makanan kaya zat besi pada anak

Penyebab umum untuk anemia kekurangan zat besi pada anak-anak adalah kurangnya asupan zat besi dan minum lebih banyak susu sapi. Susu sapi memiliki kandungan zat besi yang sediki. Hal ini juga dapat terjadi karena keracunan timah dan karena pendarahan lambat seperti dalam kasus cacing kait, atau juga karena infeksi.

Gejala:

– Mata terlihat biru-biruan atau putih pucat.

– Ada bercak darah dalam tinja.

– Nafsu makan berkurang.

– Kelelahan.

– Sakit kepala.

– Cepat marah.

– Kulit pucat.

– Sesak napas.

– Ingin memakan sesuatu yang tidak normal untuk dimakan seperti lumpur.

Pengobatan:

– Memberi suplemen zat besi baik dalam bentuk tablet atau sirup.

– Susu dan antasida akan mengganggu penyerapan zat besi karena itu harus dihindari.

– Memberi makanan yang kaya zat besi.

Daftar makanan yang kaya zat besi:

Aprikot, oatmeal, kismis, telur, ikan, ayam, kacang kedelai, jaggrey, bayam.

Sumber zat besi yang terbaik:

– Susu formula bayi dengan zat besi.

– Air susu ibu (ASI).

– Sereal yang diperkaya zat besi.

– Hati

Untuk pencegahan, berikan ASI eksklusif selama 4 sampai 6 bulan pertama serta meningkatkan asupan buah-buahan, sayuran hijau dan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi. Jaggery, bayam dan kacang-kacangan merupakan sumber zat besi yang baik.

Bayi yang lahir dengan berat badan rendah, preterms dan gadis remaja membutuhkan asupan zat besi lebih. Oleh karena itu terapi zat besi harus diberikan untuk orang-orang ini.