Cara Merawat Anak Dengan Cerebral Palsy

(foto: pixabay)

ManadoToday – Ini adalah gangguan yang mempengaruhi otot, gerakan dan keterampilan motorik. Kelainan ini adalah bawaan yang paling umum dari masa kanak-kanak.

Gangguan ini disebabkan oleh kerusakan otak yang terjadi sebelum anak dilahirkan, atau beberapa tahun pertama sejak anak lahir. Perlu diketahui tidak ada obat untuk cerebral palsy (kelumpuhan otak).

Gejala cerebral palsy yang umum terlihat adalah kurangnya koordinasi otot saat melakukan gerakan (ataksia), kekakuan otot dan refleks berlebihan (spastisitas), berjalan dengan satu kaki atau menyeret kaki yang satunya. Air liur berlebihan atau kesulitan menelan, menghisap atau berbicara. Retardasi mental atau kejang juga dapat terjadi pada anak dengan cerebral palsy.

Ada tiga jenis Cerebral palsy, pertama adalah Spastic cerebral palsy (kekakuan dan kesulitan bergerak); Athetoid cerebral palsy (gerakan yang tidak terkendali tanpa disadari); dan Cerebral palsy ataxic yang menyebabkan keseimbangan dan persepsi yang menyimpang.

Cerebral palsy biasanya terjadi pada anak-anak yang saat hamil ibunya terkena campak Jerman, cacar air, toksoplasmosis dan sifilis. Penyakit pada bayi seperti meningitis (radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang), viral encephalitis, kelainan kongenital, kekurangan oksigen selama kelahiran dan penyakit kuning yang parah saat bayi baru lahir.

Bayi yang lahir prematur, berat badan rendah saat lahir, dan kelahiran sungsang juga dapat membuat anak beresiko terkena Cerebral palsy.

Wanita yang memiliki masalah tiroid, keterbelakangan mental atau kejang mengalami risiko tinggi melahirkan bayi dengan cerebral palsy.

Untuk perawatan, obat-obatan seperti relaksan otot seperti diazepam, baclofen, dantrolene dapat digunakan. Suntikan botox untuk kejang otot, terapi fisik dan terapi wicara. Tidak obat untuk menyembuhkan penyakit ini.

Dan langkah yang harus diambil untuk mencegah cerebral palsy adalah salah satunya dengan memberikan imunisasi seperti rubella yang dapat mencegah terjadinya kerusakan otak janin.

Mengontrol diabetes, anemia, hipertensi dan kekurangan gizi selama kehamilan membantu mencegah kelahiran prematur dan pengembangan cerebral palsy. (artikel dikutip dari healthcaremagic)