Tanda-tanda Anak Dengan Dyspraxia dan Cara Perawatannya

(foto: pixabay)

ManadoToday – Anak-anak dengan Gangguan Perkembangan Koordinasi atau Dyspraxia memiliki kecerdasan diatas rata-rata dibanding dengan anak lain, tapi memiliki perilaku anak kecil saat mereka mulai beranjak dewasa.

Gangguan ini juga dikenal sebagai sindrom anak kikuk, cacat tersembunyi, masalah pembelajaran motorik atau masalah integratif sensitif

Anak-anak dengan Dyspraxia memiliki gejala-gejala sebagai berikut:

– Kurang keseimbangan.

– Buruk dalam koordinasi motorik.

– Postur tubuh yang buruk.

– Kesulitan melempar dan menangkap bola.

– Sulit melompat, atau naik sepeda.

– Sensitif terhadap sentuhan.

– Bingung dengan tangan mana yang akan digunakan.

– Lambat belajar untuk berpakaian atau makan sendiri.

– Kesulitan membaca atau menulis.

– Sulit belajar berbicara.

– Fobia atau perilaku obsesif dan tidak sabaran.

– Anak dengan dyspraxia memiliki kecerdasa diatas rata-rata atau, namun perilakunya tidak dewasa.

Untuk pengobatan, tidak ada obat untuk dyspraxia. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah rehabilitasi melalui terapi fisik, okupasi, dan pidato. Serta intervensi lain seperti pendidikan khusus, terapi psikologis atau latihan orthoptic mungkin disarankan. (artikel dikutip dari healthcaremagic)