Penyebab dan Cara Mengobati Keterbelakangan Mental Pada Anak

(foto: pixabay)

ManadoToday – Retardasi mental atau populer dengan sebutan keterbelakangan mental (Juga disebut cacat kognitif atau cacat intelektual)adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kecerdasan jauh di bawah rata-rata (intelligence quotient [IQ] di bawah 70) dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. Keterbelakangan mental singakatnya berarti seseorang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata.

Apa Penyebab Retardasi Mental?

– Ini terjadi ketika ada sesuatu yang melukai otak atau masalah yang mencegah otak untuk berkembang secara normal.

– Obat-obat tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan dapat menyebabkan keterbelakangan mental.

– Konsumsi alkohol selama kehamilan.

– Selama kehamilan, ibu mengalami infeksi seperti rubella dan cacar air.

– Karena genetik seperti sindrom Down.

– Penurunan pasokan oksigen ke otak saat proses kelahiran.

– Infeksi saat baru lahir seperti meningitis, campak.

– Cedera kepala serius seperti trauma kepala, sindrom bayi terguncang.

Gejala dan tanda-tanda Keterbelakangan mental:

Anak-anak dengan keterbelakangan mental cenderung memiliki kesulitan dalam belajar di sekolah, terutama memecahkan masalah atau kesulitan berpikir logis. Misalnya sosial (tidak memahami aturan-aturan sosial dan konsekuensi dari tindakan mereka), keterampilan dalam merawat diri (misalnya tidak bisa berpakaian dan makan tanpa bantuan) dan kemampuan berbicara.

Tingkat keparahan retardasi mental sering diukur dengan kecerdasan intelektual pasien (IQ). Tingkat keparahan keterbelakangan mental dibagi menjadi lima kategori:

– Retardasi ringan: IQ berkisar antara 50 dan 55 untuk sekitar 70.

– Raterdasi moderat: IQ berkisar antara 35 dan 40 untuk antara 50 dan 55.

– Retardasi parah: IQ berkisar antara 20 dan 25 untuk antara 35 dan 40.

– Retardasi mendalam: IQ di bawah 20 atau 25.

– Tidak dikategorikan: IQ tidak dapat diuji, tetapi diasumsikan rendah.

Untuk pengobatan, anak-anak dengan keterbelakangan mental membutuhkan terapi dan pelatihan khusus untuk belajar keterampilan. Ini termasuk terapi wicara, terapi fisik dan terapi khusus untuk meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan kerja. (artikel dikutip dari healthcaremagic)